Pages

Thursday, December 11, 2014

Menikmati Kopi Papua Wamena dengan metode V60 Pour Over ala Le Cafe Gourmand

Masih dengan suasana cuti dan mendung-mendung malas, karena sebenernya mendung-mendung kayak gini cocoknya ya buat bermalas-malasan. Tapi kayaknya lebih enak kalo malas-malasannya di kedai kopi. Sambil nyeruput-nyeruput kopi lalu gerimis turun..waaahh syahdu banget tuh..

Umm kali ini saya nyoba di salah satu kedai kopi favorit saya di daerah barat Surabaya. Namanya Le Cafe Gourmand, kedai kopi ini menggunakan Perancis sebagai tema nya, baik menu maupun segi interiornya, bahkan lagu yang mereka puter lagu-lagu Perancis semua.



Kenapa saya suka dengan kedai kopi ini? karena kedai kopi ini menyajikan single origin coffee dari Indonesia, seperti Sumatra Gayo, Papua Wamena, dan Bali Kintamani. Tau kan kalo Indonesia itu kaya banget akan keanekaragaman kopi. Dan kopi-kopi Indonesia sudah sangat terkenal di seluruh dunia bahkan gerai-gerai kopi luar negeri pun menggunakan kopi dari Indonesia, tinggal bagaimana kita orang-orang Indonesia ini lebih  mengenal kopi-kopi Indonesia. Dan Le Cafe Gourmand ini sedikit banyak membantu kita utuk lebih mengetahui kopi-kopi Indonesia tersebut.

Kali ini saya pesen kopi Papua Wamena, kopi ini sangat pekat sekali dengan tingkat keasaman rendah. Dari yang pernah kubaca, Kopi Papua Wamena bisa dikatakan kopi "langka", karena Papua sendiri sangat sedikit sekali menghasilkan kopi untuk ekspor, karena mungkin kurangnya insfrastruktur yang memadai. Bayangkan mereka menanam kopi ditempat yang sangat terpencil di daerah lembah Baliem, yang lokasinya hanya bisa ditempuh dengan jalur darat yg kadang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Tapi dengan lokasi yang di tengah hutan dan jauh dari modernsasi itu membuat cita rasa kopi Papua Wamena ini terasa menakjubkan.


Di kedai kopi ini ada beberapa metode untuk brewing kopi, seperti menggunakan syphon, cold drip, pour over, chemex dan aeropass, dan saya memilih pour over.
Metode ini sebenernya menurut saya paling ribet. Banyak sekali ubo rampe yang harus disiapkan, misalnya kopinya harus ditimbang dulu, paper filter nya harus dibasahin pake air panas dulu biar aroma kertasnya ilang, trus suhu air juga perlu diperhatikan. 

Jadi itu kan ada alat untuk Pour Over, namanya V60, bentuknya kayak kerucut dan diletakkan diatas cangkir. Lalu paper filternya diletakkan diatas kerucut dibasahin pake air panas didiemin beberapa detik. Trus kopi yang udah digrind diletakkan diatas paper filter tadi. Perlahan dituang air panas sedikit, diaduk perlahan, laLu dituang lagi. Nanti kopi hasil ekstraksi tadi akan keluar dan tersaring oleh pori-pori paper filter dan meluncur ke cangkir di bawahnya.



Metode ini membuat pahit di kopi berkurang. Ada yang mau? hmmmmm yummy


Wednesday, December 10, 2014

Kopi Aroma, Kopi Legendaris Dari Bandung


Hari ini kita ngopi Kopi Aroma yaaaa...

Pernah denger Kopi Aroma? bagi masyarakat Bandung Kopi Aroma sudah tidak asing lagi. Karena pabrik Kopi Aroma adalah pabrik kopi tertua di Bandung. Didirikan pada tahun 1930an di Jl Banceuy 51 Bandung, pabrik kopi ini masih mempertahankan mesin-mesin jadul pengolahan kopinya.


Saya pernah sekali mengunjungi pabrik Kopi Aroma tahun 2013 lalu. Tempatnya cukup sederhana bahkan kesan kuno sangat tampak sekali ketika kita melihatnya, dan tentu yang paling kusuka adalah aroma kopinya sudah tercium beberapa meter dari tersebut.



Kopi Aroma ini unik, karena diperlukan proses yang sangat cukup lama untuk menghasilkan kopi yang siap minum. Bayangkan mereka menyimpan kopi tersebut selama bertahun-tahun sebelum proses roasting. Untuk jenis Arabika mereka menyimpannya selama 8 tahun dan Robusta disimpan selama 5 tahun. Proses ini dilakukan untuk menurunkan kadar keasaman yang ada dalam kopi. Dan tentu saja akan meningkatkan cita rasa dari kopi tersebut.

Nah hari ini berhubung lagi cuti dan cuacanya lagi mendung-mendung jadi paling cocok kita nyeruput-nyeruput Kopi Aroma..

Kedai kopi di Surabaya yang menggunakan Kopi Aroma sebagai "induk" kopi dalam menu-menu kopi lainnya adalah Kopi Oey. Kopi Oey milik Pak Bondan Winarno ini memang sedari dulu konsisten menggunakan Kopi Aroma. Jadi untuk warga Surabaya jika ingin merasakan kopi legendaris tersebut wajib datang ke Kopi Oey dan pesan Kopi Toebroek Djawa, dan kalian akan mendapatkan segelas Kopi Aroma yang disajikan dengan cara tubruk.









Saturday, December 6, 2014

Kopi Lanang di Rollaas Cafe

Jadi karena terhasut oleh acara Coffee Story yang dipandu oleh Adi Taroepratjeka di Kompas TV, akhirnya aku "sedikit" memaksa tubuhku yang lagi kurang enak badan ini untuk mencoba incip-incip kopi.

Di episode tersebut Coffee Story membahas kekayaan kopi Indonesia khususnya di daerah Jawa Timur, propinsi tempat tinggalku. Mereka menggunjungi PT Perkebunan Nusantara XII dimana BUMN tersebut menjadikan kopi sebagai produk agrobisnis unggulan, karena wilayah Jawa Timur sendiri merupakan tempat yang bagus untuk budidaya kopi, baik arabika maupun robusta. Tidak hanya mengembangkan produksi kopi saja, PTPN XII ini juga mengembangkan bisnis di ranah hilir, yaitu dengan membuka gerai kopi untuk memasarkan produk unggulan mereka, yang mereka beri nama Rollaas Cafe, yang ada di beberapa mall di Surabaya seperti Cito, Tunjungan Plasa, dan Sutos.

Nah siang ini coba-coba masuk Rollaas Cafe yang di Sutos

Waktu kali pertama baca buku menu nya, kupikir aku akan menemukan daftar single origin coffee yg terdiri dari kopi dari bermacam-macam daerah di Indonesia, karena di acara Coffee Story tersebut, mas Adi Taroepratjeka sempet incip-incip berbagai macam kopi, bahkan sempat mengunjungi tempat di PTPN XII ini yang sedang mengembangkan kopi jenis Blue Mountain yang merupakan kopi termahal di dunia asal Jamaika..wow.. Gila ya..ternyata di Indonesia kopi jenis itu bisa dikembangkan.

Namun dalam daftar menu tersebut tidak ada yang kumaksud. Hanya ada Rollaas Black Coffee yang menggunakan jenis Java Coffee, selebihnya adalah menu-menu kopi seperti di cafe-cafe modern lain kayak Espresso, Capuccino, Cafe Au Lait, Latte, dll.

Setelah membolak-balik lembar buku menu akhirnya aku menemukan menu andalan mereka pada halaman terakhir, yaitu Rollaas Kopi Luwak Arabika / Robusta, Peaberry Coffee, dan Maragogype Coffee. Hmmm okee.. Mungkin maksud dari Rollaas Cafe ini bener-bener ingin memasarkan kopi asli Jawa Timur kali ya? Umm mungkin kali ya..
Jadi kuputuskan pesen Peaberry Coffee..

Ada yang tau Peaberry Coffee?
Oke Jadi Peaberry Coffee ato biasa disebut dengan Kopi Lanang. Lanang itu artinya Laki-laki dalam Latin, hahaha.. Kenapa disebut lanang, karena bijinnya tunggal dan bulat, tidak terbelah seperti biji kopi lainnya. Jadi kalo misal ada sesuatu yang TUNGGAL (jomblo) dan BULAT (gendut) berarti itu laki-laki sejati.. hehehe.

Kopi ini bukan merupakan varietas baru, tapi adalah hasil dari sortiran kopi. Dan susahnya tidak semua tanaman kopi menghasilkan kopi Lanang. Misal buat perbandingan aja, dalam 1 kg kopi, kandungan kopi Lanang-nya hanya sekitar 1/2 ons saja. Ini kenapa membuat Kopi Lanang bisa dikatakan langka dan agak mahal.

Dan keistimewaan Kopi Lanang ini adalah kadar kafeinnya tinggi banget, jadi cocok buat para "Lanang-lanang" untuk ronda di malam hari. hehehe

Yang menarik di Rollaas Cafe ini penyajiannya menggunakan syphon, mungkin untuk menciptakan karakter kopi yang smooth dan biar aroma kopinya menyebar kemana-mana. Secangkir Peaberry Coffe di Rollaas Cafe dihargai Rp 75,000,-


Ummm..dan aku sangat suka Kopi Lanang ato Peaberry Coffee ini, kira-kira mereka jual gak ya dalam bentuk biji/bubuk? Lumayan buat untuk di kantor..

Ntar kutanyaain deh..

Thursday, February 20, 2014

Plagiat itu Menyesakkan

Akhir-akhir ini lagi ramainya kasus dugaan plagiat yang menjerat Anggito Abimanyu, dosen UGM sekaligus pejabat di Kementerian Agama. Tulisan Anggito yang di koran Kompas diduga menjiplak karya tulis Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan di koran yang sama beberapa tahun sebelumnya.

Awalnya baca berita itu biasa aja, meskipun kasus plagiarisme itu hukumnya haram di kalangan akademik, tapi rasanya biasa aja. Toh gak ada hubungannya denganku. 

Aku sering menulis di blog ato di media sosial lainnya, itu karena hobi sih. Kadang kan kita butuh media untuk menyalurkan inspirasi kita, entah itu berupa tulisan, gambar, ato foto. Tapi selama ini gak pernah terbesit hasil dari karya kita ini dijiplak orang lain. Ya karna selain tulisan-tulisan yang kubuat gak penting banget dan gak ada alasan untuk kenapa harus dijiplak, jadi ya santai-santai aja.

Lalu tiba-tiba berubah pada sore ini.

Sebelumya aku kan pernah nulis note di selembar kertas lalu kufoto dan kuposting di media sosial, kayak gini:

Instagram:


Facebook:

Isinya: 
Seperti kopi
Yang membuatku jatuh cinta setiap hari dengan cara-cara yang tidak dapat kujelaskan.

Sebuah tulisan yang kubuat sore hari 23 November ketika asyik menikmati kopi.

Dan sore ini, aku baru tau bagaimana nyeseknya ketika tulisan kita, sesederhana apapun karya kita dijiplak oleh orang lain. Jadi pas liat-liat status dan profil picture di  BBM contact, aku tertarik pada gambar kopi. Pas tak gedein tuh gambar ada sebuah tulisan di samping cangkir yang membuat dadaku mak deg!! 

Nih ya penampakannya:


Sakit gak sih???!!!!
Baru tau plagiarisme itu menyesakkan. 
Walau tulisanku mungkin cuman beberapa baris, tapi kalo dijiplak juga menyakitkan. Dan lebih menyakitkan lagi ketika orang yang memajang foto itu bilang kalo tulisan dibuat oleh isterinya sendiri. Damn!!!!!

Tapi sebenernya susah sih ya untuk memprotect karya kita dari plagiarisme.
Perlu adanya kesadaran dan kejujuran dari orang lain yang ingin mengutip karya kita dengan mencantumkan sumber dari mana karya tersebut dikutip.

Tulisan yang secuil ini dijiplak nyeseknya bukan main, bagaimana ya dengan karya-karya ilmiah yang dijiplak?
Hmmm semoga plagiarisme dapat dimusnahkan dari muka bumi ini.


Sby, 20 Feb 2014

Papang Dany R
@ladangkopi

Friday, September 20, 2013

Secangkir Irish Coffee

Ada yang tau kopi apa aja yang harganya mahal per-cangkirnya? Kopi Luwak iya.. Lainnya?
Ada yang pernah denger Irish Coffee?

Kukasih tau nih ya..
Jadi Irish Coffee ini adalah minuman yang dibuat dengan mencampurkan kopi dengan Irish Whiskey (Wiski Irlandia) dan gula, serta krim kocok diatasnya. Minuman ini diperkenalkan sekitar tahun 1940an.

Demi membunuh rasa penasaran itu maka dengan tekad bulat akhirnya aku coba untuk merasakan nikmatnya Irish Coffee. Asik kali ya dingin-dingin, minum kopi, apalagi ada Wiski-nya. Pasti anget tuh..


Waktu pesenan datang agak kecewa juga sih liat penampilan Irish Coffee tersebut. Bayanganya Irish Coffee itu disajikan dengan gelas panjang, trus pake krim diatasnya, dan disajikan dingin..

Tapi ini enggak, jadi itu kayak segelas kopi biasa berwarna hitam pekat, dan panas.
Waktu kutanya mas-nya, ternyata di cafe ini penyajian Irih Coffee nya emang gini. Jadi cuman perpaduan kopi espresso dengan Wiski Irlandia.. Hmmm..baiklah..

Setelah browsing-browsing, dapet informasi kalo Irish Coffee yang tulen itu sebenernya tidak menggunakan whipped cream, tapi sekarang demi alasan kepraktisan dan selera, kebanyakan Irish Coffee dibuat dengan whipped cream.

Jadi intinya gak jadi kecewa, ketika mengetahui bahwa Irish Coffee yang kupesan ini ternyata bener-bener tulen.

Untuk harga.. 11-12 lah dengan Kopi Luwak.. :(
Untuk rasa..hmmm...rasanya itu seperti apa ya? uumm...rasanya itu seperti kopi yang dicampur sama Wiski..

Hahahaha..










Friday, September 13, 2013

Secangkir Kopi Luwak

Pengen banget tuh dari dulu nyobain Kopi Luwak. Pernah denger nggak Kopi Luwak? Kopi yang harganya muahal..dan diklaim sebagai kopi ternikmat di dunia.

Sekedar info, jadi Kopi Luwak itu mulanya biji kopi biasa, tapi biji kopi tersebut dikonsumsi oleh Luwak. Hewan ini biasa mengkonsumsi buah-buahan, salah satunya buah kopi. nah pas Luwak itu boker, bijinya ikut keluar di kotoran si Luwak tadi. Luwak memiliki indera penciuman yang peka sehingga ia akan memilih buah kopi yang berkualitas baik dan matang untuk dimakan. Hal inilah yang menjadi penyebab biji kopi yang terdapat dalam kotoran luwak adalah biji kopi yang berkualitas tinggi. Selain itu, biji kopi ini juga sudah difermentasikan secara alami di dalam perut luwak sehingga menghasilkan aroma dan rasa yang sempurna.

Sebagai penyuka kopi, rasa-rasanya belum lengkap kalo belum nyobain yang namanya Kopi Luwak. Terlebih lagi kopi ini berasal dari Indonesia..malu gak tuh. Orang-orang bule diluar sana sangat mengagumi Kopi Luwak ini masak kitanya belum pernah meminumnya.

Kelemahan dari Kopi Luwak ini satu, hargany mahal euy..hahah
Jadi sebelum meminumnya ada beberapa persiapan wajib yang harus dilakukan.

Jadi seminggu ini aku bangun lebih pagi dari biasanya, yang tadinya kalo bangun masih tidur-tidur ayam sambil dengerin berita di tipi, seminggu ini habis Subuh-an langsung olahraga lari-lari kecil keliling komplek. Sampe kost-an biasanya senam kecil-kecilan dulu, abis itu mandi.

Kalo yang sebelumnya pas mau berangkat ke kantor gak pernah pamitan sama ibu kost, seminggu ini rajin pamitan sambil cium tangan. Begitu juga pas keluar gang ada tukang becak biasanya nyelonong aja, kali ini berhenti, turun motor, sambil senyum, salaman ke tukang becak, pamitan mau berangkat ke kantor..

Apalagi ya? oh iya..kalo di putar balik-an biasanya ada bapak-bapak yg bantu nyeberangin, biasanya diem aja, seminggu ini teriak keras-keras.. "MATURSUWUN PAKDHEEEE...!!!!"

D-DAY

Setelah melakukan persiapan yang cukup lama dan doa yang lebih lama dari biasanya, akhirnya hari ini tiba, sore ini aku lebih pulang kantor lebih cepet dari biasanya.
Dan langsung meluncurlah ke Surabaya Town Square, ada gerai Kopi Luwak disana. Sebenernya gak langsung kesana sih, tapi mampir dulu ke Infinity, liat-liat chasingnya iPhone.

Setelah sesekali jalan hilir mudik di depannya macam orang udik, akhirnya dengan gagah dan mantap masuklah aku ke gerai kopi tersebut. Langsung pesen Kopi Luwak Asli.. (sama Lumpia Semarang sebenernya).

Gak sampe lama, mbaknya datang dengan membawa nampan berisi cangkir, termos, dan 1 sachet kopi luwak. Sebelum mbaknya menyeduh kopi dia bilang "Kak...mau mencium aroma kopinya dulu?" Dan sumpah bener..aroma Kopi Luwak itu beda banget dengan kopi biasa..

Untuk menikmati Kopi Luwak ini, jangan ditambah gula, seruput pelan-pelan, rasakan Kopi Luwak itu perlahan mulai dari ujung lidah paling depan hingga rongga mulut paling belakang.. Rasanya itu khas banget.. Kalo rasa, menurutku sih cenderung smooth ya, gak keras khas kopi. Aromanya kuat banget emang, tapi ketika melewati pangkal lidah hingga tenggorokan terasa haluus banget.

Aku bukan orang yang ngerti tentang cara mendefinisikan citarasa kopi sampai detail. Lidahku masih belum berpengalaman untuk memilah-milah citarasa dari kopi. Aku hanya penikmat kopi yang tiap hari paling enggak 3x sehari wajib minum kopi. Tapi jujur..terlepas dari harganya yang mahal per cangkirnya, Kopi Luwak itu enak banget..SUMPAHHH..!!!!
Jadi yang kutulis ini ya yang kurasakan sendiri pas meminumnya.

Dan gak terasa secangkir kopi ini telah tandas, menyisakan ampas pekat yang tersenyum manis kepada peminumnya. Senyum rekah bunga musim semi. Dan aku pun membalas senyumnya.

Saat itu semesta menyambut seraya senyum ranum hijau daun-daun menyaksikan kami.

------------

Tuhan..
Terima kasih atas karunia-Mu
Aku bangga dengan negeri ini,..
Negeri yang menyediakan kepada kami kopi-kopi terbaik di dunia.
Tuhan..
Bantu kami menjaganya..




-----
Surabaya, 13 Sept 2013

Papang Dany R


Friday, September 6, 2013

Sepotong Machiato dan Secangkir Garlic Bread


Temanya sih masih sama, masih Sabtu malas-an, tapi berhubung pas bangun tadi liat cuaca di luar cerah banget, jadi sayang kalo dilewatin hanya dengan tiduran melulu.
Cuaca cerah banget, dengan awan biru berhiaskan semburat awan putih tipis-tipis. Gemerisik daun-daun belimbing yang terkena hembusan angin seirama dengan kicauan burung Prenjak yang sedari tadi melompat-lompat dari dahan ke dahan.

Enak kali ya menikmati pagi indah ini dengan segelas Machiato, kemudian ditemani dengan garlic bread dengan saus mayones..hummm.. duduk di teras depan..melihat langit biru. huaaaaa..
Lebih lengkap ditambah martabak daging..byuhhh. Tapi pagi-pagi jual martabak dimana ya? harus beli malamnya, trus diangetin pagi harinya..

Hahaha tiba-tiba terbesit punya microwave, mau makan apa tinggal ngangetin aja. Tapi sebenernya kalo punya microwave harus punya kulkas sih. Jadi harus beli kulkas dulu ya. hmmm
Tapi dengan kondisi kamar kost yang semakin sempit gak memungkinkan tuh beli kulkas. Solusi terbaik harus punya rumah.

Kalo punya rumah, gak punya pendamping juga gak lengkap sih.. Jadi nih harusnya cari pacar dulu..
Nah untuk bisa dapat pacar..maka perut harus dikecilin dulu..

Wait..wait.. kok ujungnya lari ke perut ya.. siaaaallll
Dari sekedar ingin menikmati pagi dengan kudapan hangat ujung-nya masalah sensitif ini yak..


ckckckck


Pagi cerah Surabaya, 07 Sep 13




Friday, August 30, 2013

Kopi Rumah Tak Seenak Kopi Warkop

Lama nih gak nulis jadi lupa bagaimana caranya nulis.
Baiklah Sabtu ini..biasa2aja. Tetep sih..bangun tidur..tidur2 ayam dulu sambil dengerin berita di tipi. Setelah nyawanya udah genap, ngulet2 bentar lalu beranjak bangun. Trus terkaget-kaget liat cucian numpuk (walopun sebenernya malemnya udah tau kalo cuciannya numpuk sih).

Abis nyuci2 ganteng, mandiin motor, dan mandiin diri sendiri, dan meluncurlah ke warung kopi depan gang.
Hari ini sepi warkopnya, biasanya rame orang2 tua, pada kemana yak...
Padahal rumah mereka sih disekitaran situ, kenapa ya mereka lebih suka ngopi di warkop? apakah isterinya pada gak bisa bikinin kopi? ato emang gak ada kopi di rumah?
Tapi kalo boleh jujur nih ya.. faktanya minum kopi buatan rumah itu tak seenak minum kopi di warung kopi. Ini fakta lho..

Ada itu cerita dimana sang isteri yang kesal karena suaminya tiap pagi dan malam selalu keluar ke warung kopi. Dia kesalnya karena mengetahui bahwa jenis kopi yg ada di rumah itu sama persis dengan jenis kopin yg dipakai di warung kopi. Diam2 si isteri ini membeli kopi di warung, dibungkus. Sesampai rumah disajikan dalam gelas kepada suaminya. Dan ternyata si suami ini bilang kalo kopinya gak enak, lebih enak di warung kopi.
wkwkwkw habislah itu sang suami..

------

Hmmm tuh kan lupa mau nulis apalagi..
Baiklah sekian dulu aja deh..




Sby, Penghujung Agustus 2013


Papang Dany

Tuesday, January 15, 2013

Jika Aku Matahari, Engkau Adalah Bintang

Jika aku matahari, engkau adalah bintang
Bukan satu bintang, melainkan hamparan bintang

Ketika aku melihatmu terhampar dilangit, aku seolah melihat semesta.
Terbentang tak terbatas..
Dan kusadari,
Ternyata ruang semesta itu ada..
Ketika kutatap dalam matamu



Saturday, February 4, 2012

Ratih Dewi

Ratih Dewi namanya..
Dengan sejuta pesona
Turun dari surga
Menebar bunga cinta
Merasuk sukma

Hmmm..

Ratih Dewi namanya..
Belasan tahun ku mencintainya..
Tapi ku malu mengatakannya

Ummm..

Tahukah engkau apa itu keajaiban?
Ialah ketika sinar matahari sore menerpa wajahnya..
Sebuah kecantikan yang tak terbantahkan

Suatu ketika
Dalam sebuah pesta
Kudapati dia dengan balutan putih sutra
Seakan tak kuasa membendung asmara
Kuhampiri dia dengan gugup tak terkira
Hatiku tak karuan, persis seperti kujumpa untuk pertama kalinya
Kuberikan surat cintaku belasan tahun lalu, kukatakan kepadanya bahwa aku mencintainya. Ia membuka lipatan kertas itu dan membacanya.

Huuhh..

Sesekali ia menarik nafas..
Terhenti..
Terpana..
Tertunduk..
Lalu menatapku..
dan matanya berkaca-kaca..
tanpa berkata apapun

--------------

Andika Dewa..
Datang kepadanya menggenggam mesra tangannya..
Hatiku membatu, ketika mataku terpaku
pada sepasang cincin yang melingkar di jari manis mereka

Ratih Dewi
Sambil berlalu kudapati ia diam-diam berbalik memandangku..


--------------
Kulihat awan hitam sedari pagi enggan beranjak, semakin lama semakin menghitam..dan merajai angkasa. Sedetik kemudian titik hujan berinai-rinai..
Kubiarkan membasahiku..
Memadamkan api cemburu..




------
Sby, 04 Feb 2012


Papang Dany R



----
Tulisan ini kubuat pagi2 pas bangun tidur ketika tiba-tiba aku merasa cemburu buta pas denger liriknya lagunya Chrisye yg Smaradhana...
Cemburu buta pada salah satu tokoh fiktif dalam lirik lagu adalah tergolong penyakit gila paling serius..beneran..
Ggrrr..kamprett!!!

Friday, January 27, 2012

Masalah Pembelian Alutsista TNI

Mata yang kriyip kriyip ini mendadak terbelalak ketika penyiar berita itu menyebut nama Connie Rahakundini dan dua anggota parlemen Komisi 1 sebagai nara sumbernya dalam sebuah talk show. Jika nama Connie muncul di tipi pastilah yang sedang dibahas adalah masalah pertahanan dan keamanan. Nah kali ini yang dibahas adalah pro kontra pembelian tank Leopard.

Seharusnya jika menyangkut masalah pertahanan keamanan  antara eksekutif dan parlemen itu satu suara. Tapi yang terjadi adalah selalu ribut. Nah kali ini parlemen tidak setuju karena tank Leopard dari Belanda ini sudah usang a.k.a barang bekas. Dan juga mereka berpendapat jika kekuatan yang harus ditambah adalah kekuatan udara dan laut, bukan tank yang ada didarat.

Okey saya sih sepakat, masuk akal alasannya. Tapi begini saya pikir setiap tahun TNI, baik Angkatan Darat, Laut, maupun Udara sudah menyusun rancangan anggaran untuk memenuhi kebutuhannya. Tapi ketika rancangan anggaran itu diajukan ke parlemen, dengan alasan keterbatasan anggaran negara, maka hanya 30-40% dari total rancangan anggaran itu yang disetujui. Akibatnya TNI kembali harus membuat itung-itungan lagi, bagaimana memaksimalkan 30-40% anggaran tadi di tengah keterbatasan Alutsista. Salah satu yang dirasa pas adalah dengan membeli tank Leopard buatan Jerman dari Belanda. Dan saya rasa TNI AD tentu sudah melakukan penelitian mengenai rencana pembelian tank ini dari beberapa aspek.

Nah jika alasan parlemen menolak Leopard karena barang bekas, kenapa tidak mengusahakan menyetujui rancangan anggaran awal yang diajukan TNI?? Hayooo..biaya renovasi ruang rapat DPR saja 20 milyar lolos kok, masak demi pertahanan dan keamanan gak lolos???

Indonesia sebagai negara maritim dan mempunyai luas udara yang sangat luas memang dituntut untuk memliki kekuatan yang tangguh di laut dan udara. Tapi jangan lupa. kita juga mempunyai perbatasan darat dengan negara lain. Papua Nugini di sebelah timur, dan Malaysia di sebelah utara. Jangan lupa pula bahwa setiap tahun patok batas wilayah kita selalu digeser oleh mereka. Penempatan kekuatan di sepanjang perbatasan tentu saja akan semakin memperkokoh pertahanan dan keamanan negara kita serta memperkuat posisi tawar kita dalam diplomasi. Apalagi, beberapa negara di kawasan Asia Tenggara mempunyai bataliyon tank Leopard, sementara Indonesia belum punya.

Kita memang tidak mengharapkan perang terjadi, tetapi jika ingin damai bukankah kita harus siap berperang??

Sunday, January 15, 2012

SORE

Aku menyukai sore hari.
Sore adalah salah satu titik waktu dimana suara keriangan anak-anak berhamburan seiring mereka berlarian. Yup..sore adalah waktu yang tepat bagi anak-anak untuk bermain. Saya pikir anak-anak pasti menginginkan waktu berjalan menjadi lama ketika sore hari, karena sore hari menyediakan apapun yang mereka butuhkan untuk memperindah bermain mereka.

Angin berhembus sekenanya, kadang semilir, yang membuat mata mereka terpejam merajut mimpi ketika memandang langit biru sambil merebah diatas rumput, pun disambut gembira ketika berhembus kencang, dimana sorak-sorai anak-anak yang beradu layangan.

Kejar-kejaran pun terjadi. Pedang kayu beradu untuk membuktikan siapa yang layak menjadi pendekar hebat.

Teriakan terdengar sangat kencang di sebalah utara, mereka berlarian mengejar bola butut, walau mereka hanya bermain di sawah yang baru saja dipanen. Kadang kaki mereka terluka oleh sisa-sisa batang padi kering yang masih tumbuh. Namun mereka seolah tak peduli.

Siulan dan dendang lagu terdengar sepanjang jalan setapak, lalu derai tawa terpecah ketika mereka berebutan melompat dari bibir sungai. Suara kecipak air pun seirama dengan suara angin yang menerpa rimbunan bambu yang tumbuh berjejar sepanjang sungai. Kadang teriakan mereka terdengar ketika salah satu dari mereka meluncur dari ketinggian dengan pelepah pisang..meluncur dan tercebur kedalam sungai, derai tawa mereka semakin pecah.

Sore..
Sore memberikan waktu bagi mereka untuk berani bermimpi
Sore menyuguhkan kepada mereka imajinasi tak terbatas
Sore mengajarkan kepada mereka untuk pantang menyerah
Dan sore memberikan kehangatan persahabatan kepada mereka

Hari mulai gelap

Laki-laki menuntun ternak mereka pulang, menarik tambang dan mengikatnya di kandang.
Sementara para wanita mengangkati jemuran kedalam keranjang.
Burung-burung pun berputar-putar dan bersarang.
Suara-suara derai tawa riang pun tak lagi terdengar sekarang.
Aliran sungai mulai tenang.
Semua seakan tidak rela ketika sore berganti petang.

Keceriaan anak-anak telah lenyap seiring hari semakin gelap.
Berganti dengan riuh rendah suara mereka mengaji di surau.

Ahh sore...
Secepat itu kah engkau beranjak?



-----------
Jbg, 07 Jan 2012

Saturday, November 19, 2011

Ummm...

Jika ada yang menganggap kedamaian hanya ada dalam lagu Imagine-nya John Lennon, itu tidak sepenuhnya benar. Coba kawan datang ke kampungku jam 10 malam, sunyi sepi, hanya terdengar suara jangkrik (bacanya gak usah pake tanda seru ya..) dan angin malam yang mendesis. Itu juga dinamakan kedamaian lho…apalagi jika sore harinya turun hujan, aroma segarnya masih membekas, dan coba lihat ke atas, hamparan bintang berserakan di angkasa..wow..

Dan kedamaian yang paling hakiki tentu saja ketika aroma kopi menyeruak masuk kedalam hidung seperti sekarang ini..hehehe. Inilah saat paling indah kawan..menikmati secangkir kopi ditemani semilir angin nan syahdu. Tapi jujur kali ini pikiranku lagi buntu mau nulis apa? mungkin gara-gara semalam kejedot pintu kamar mandi aku jadi tidak punya ide untuk meng-update blogku dengan tulisan-tulisan gombal..grrrhh menyebalkan..

Baiklah untuk menghabiskan waktu kuceritakan saja tentang masa kecilku di Hom Swit Hom ini. Karena jujur saja ketika berada di rumah seperti sekarang ini, aku selalu teringat masa-masa kecilku. Kenakalan dan kejahilan bersama teman-teman kecilku menciptakan kenangan yang menakjubkan.

Bayangkan saja, aku menghabiskan masa kecilku di sebuah barak militer nan jauh disana. Sebuah tempat yang dikelilingi hutan, persawahan dan perkampungan dengan kondisi geografis yang berbukit-bukit. Dengan keadaan alam seperti itu, tentu saja alam bermurah hati dengan menyajikan pemandangan yang menakjubkan. Hamparan persawahan membentang dengan latar belakang pegunungan yang terlihat samar-samar di sebelah Timur di pagi hari, pohon Cemara berseling pohon Jambu Mente berjejar sepanjang jalan yang menanjak, serta di sebelah Barat tersaji pemandangan hutan Jati dan pemukiman penduduk yang nampak dari ketinggian.

Percaya atau tidak semasa kecil kami membentuk kelompok bernama BOBIA (Best Of the Best Internasional Association) hahahahah.. Kenapa pake nama itu mungkin dulu kakakku tergila-gila dengan film Best of the Best-nya Andy Lau. Asal tau saja kita punya markas juga lho.. markas kita disebuah Radar yang sudah tidak terpakai lagi. Agenda kita tentu saja menjelajahi wilayah sekitar.  Berjalan melewati pematang sawah, naik turun bukit, berlarian dipadang rumput, melompat-lompat menangkap Kupu-kupu atau Capung, hingga hal-hal tidak terpuji yang tidak boleh ditiru oleh generasi muda seperti mengambili ketela dan jagung milik petani setempat lalu membakarnya, merobohkan gubuk dan menebas pohon-pohon ketela dengan pedang-pedangan dari kayu..hahahahaha..

Dan setiap tempat yang kita temukan dan kita anggap menakjubkan kita selalu memberi nama, Ini dia nama-nama tersebut yang masih kuiingat:

1. Terowongan Lorong Waktu
Ini terletak di ujung Lapangan Upacara, sebenarnya ini hanya jalanan setapak yang kiri kanannya ditumbuhi tumbuhan perdu dan alang-alang yang rimbun menyerupai terowongan. Seolah melewati lorong waktu sampai diujung sana kita akan mendapati hamparan padang rumput yang luas.

2. Lembah Kupu-Kupu
Kurang lebih 200m sebelah timur Lorong Waktu. Sebuah padang rumput yang luas dengan ratusan / ribuan kupu-kupu beterbangan

3. Gurun Selancar
Gundukan tanah berkapur di sebelah utara rumah Pak Sumadi, sering kita buat perosotan.

4. Padang Golf
Padang rumput berbukit ditumbuhi pohon Waru, terletak di sebelah Barat dekat Letter L.

Ada beberapa lagi sebenarnya, tapi aku sudah lupa namanya, misalnya setelah kita melewati Terowongan Lorong Waktu kearah utara, kita akan mendapati rimbunan bambu, ada setapak kecil yang menanjak..begitu kita melewatinya kita akan mendapati padang rumput yang sangat luas dan indah..

Hmmmm…..

Tapi sekarang tempat-tempat itu sudah tidak ada. Hutan-hutan ditebangi. Pun padang rumput dengan kupu-kupu berterbangan berganti menjadi areal persawahan. Miris.. :(

Jika Andrea Hirata menyebut Edensor sebagai negeri khayalan yang diciptakan untuk cinta sejatinya A Ling, maka tak berlebihan jika aku juga menyebut tempatku ini sebagai Edensor sebagai kenangan yang menakjubkan penuh kedamaian bersama kawan-kawan semasa kecilku. (Walaopun sekarang sudah tidak ada lagi)

Hehe

Sunday, November 13, 2011

Pelangi



Hujan..hujan..hujan..
Kepadamu coba dengar irama hujan.. Mengalir syahdu dari yang terdalam.
Butiran itu jatuh dan menggenang, lalu terkecipak ketika ribuan butiran lainnya menghujam.

"Coba lihat!! Wow..sajak-sajak mahabbah Haydes terlihat bercampur dalam butiran-butiran syahdu itu!!!"
"Tapi kenapa langit tetap panas, matahari tetap bersinar"
"Entahlah, mungkin penciptanya sedang meramu sebuah pelangi"
"Hmm pelangi ya? Apakah kamu juga dapat menciptakan pelangi untukku?"
"Untuk apa?"
"Aku menyukai pelangi, dulu sewaktu kecil aku ingin sekali menaiki dan meluncur di sebuah pelangi"
"Mudah saja, tapi bantu aku ya?"
"Caranya?"
"Kita hanya perlu mencampurkan setangkup air hujan dan segenggam sinar matahari dalam toples kaca"
"Oh iya? Wow..baiklah kalo begitu, karena aku sangat suka dengan hujan-hujan maka aku yang mengambil air hujannya ya? hahaha dan kamu bagian sinar mataharinya. okey"
"Baiklah, ayo kita mulai, tapi ingat pilih air hujan yang paling jernih biar hasilnya bagus"

"Sudah dapat air hujannya? Baiklah kita campur saja, tapi takarannya harus pas, agar warna bias yang dihasilkan  oleh toples kaca jadi lebih indah dan menghasilkan pelangi dengan presisi lengkungan yang sempurna"

-----------

"Loh?? Kenapa hasilnya tidak seperti yang kita harapkan?? Apakah takarannya kurang pas ya? setelah kuitung-itung sesuai kok perbandingannya? Apakah kamu tadi mencampurinya dengan zat-zat lain?"

"Hmmm..maaf itu salahku, aku tidak bisa mengumpulakan setangkup air hujan yang  jernih, jadi kucampuri saja air hujan yang kudapat dengan citrun biar kelihatan jernih, dan kucampuri dengan aneka pewarna, karena pikirku bukankah pelangi tampak indah apabila garis pembatas warnanya semakin jelas?  Tapi yang aku heran kenapa tidak hanya warnanya saja yang rusak? kenapa bentuknya juga rusak?"

"Entahlah..mungkin itu juga salahku.."

"Maksudmu?"

"Jujur saja aku tidak memakai sinar matahari yang kudapat hari ini, tapi yang kupakai adalah sinar matahari yang kusimpan musim panas lalu. Dulu aku juga pernah membuat pelangi dengan seorang dewi. Aku mencintainya dan dia sangat menggilai pelangi seperti kamu. Jadi aku selalu menyimpan sinar matahari dalam toples agar ketika dia meminta sebuah pelangi aku dapat membuatnya. Dan ketika dia pergi sisa matahari itu masih ada. Karena dulu hasilnya sangat bagus jadi aku pakai saja hari ini untuk membuat pelangi denganmu. Maafkan aku. Seharusnya aku membuang jauh-jauh masa lalu ku"

"Ya sudah..kita buat pelangi baru lagi yuk? aku janji aku akan jujur dengan mengambil butiran air hujan paling jernih. Dan kamu..harus janji ya membuang jauh-jauh sinar matahari itu dan menggantinya dengan sinar matahari yang baru"

"Hahaha baiklah.. Hei itu..disebelah sana hujan turun dengan deras..lekas ambil butiran yang paling jernih sebelum reda. Sementara aku disini menyaring sinar matahari yang masih terik.."

-----

Dear Vanilla

Huhh..betapa aku sangat menyukai wanita yang menggilai hujan dan pelangi sepertimu. Akan aku buatkan pelangi yang paling indah buatmu, tidak hanya dengan setangkup air hujan dan sinar matahari dengan kualitas yang paling bagus, tapi dengan kejujuran dan kesanggupan untuk memulai hidup baru dengan membuang jauh-jauh masa lalu. Aku berharap kepada Yang Maha Tinggi untuk menciptakan kepada kami sebuah langit yang cerah mengharu biru, agar pelangi yang tercipta menjadi semakin indah.



Yours

Caramel




------

Papang Dany R

13 Nov 2011

Friday, November 4, 2011

Caramel and Vanilla

Pagi itu kamu tidak berada di sisiku ketika aku bangun dari tidur.
Aku hanya mendapati secarik kertas tertempel di pintu kulkas.

“Aku lelah dengan ini semua, beri aku waktu untuk menenangkan pikiran”
---

Vanilla

Apakah kamu bosan dengan semua ini?
Aku tidak pernah melarangmu untuk terbang bebas kemanapun kamu suka, tapi kita sudah berjanji untuk selalu bersama, jadi jika kau ingin menjelajah kemanapun kamu mau, ayo kita lakukan bersama.

Bukankah kita sedang menyelesaikan dunia kecil yang sedang kita buat? Dunia dimana tanpa ada seorangpun yang bisa memasukinya. Bukankah saat ini kita sedang sibuk berpikir mengenai takaran isi yang pas untuk dunia itu? Apakah lebih banyak diisi hamparan pantai atau jajaran pegunungan, padang savanah atau hutan hujan tropis?

Sayang…aku hanya ingin menghabiskan hidupku denganmu disana. Menjadi teman pembuka dan penutup hari-harimu, menyuapimu di kala sakit, menggendongmu ke kamar mandi ketika nanti kamu sudah renta tak mampu berjalan, dan tetap berada disitu menemanimu, tak akan kemana-mana.
Di dunia kecil yang kita buat, just you and me..

Yours
Caramel

Mendung

Sore bergelayut mendung, Secangkir Kopi duduk terdiam di beranda kamar. Menatap jauh ke gumpalan awan. Perlahan terpejam terbuai nyanyian semilir sepoi angin. Aroma gerimis pertama bulan Oktober di daerah nan jauh disana tercium, mengalir lembut menenangkan syaraf.

Kepadamu..
Kepadamu aku tuliskan sajak rindu
Mengalun renyuh diantara teduh
Bukankah engkau sendiri yang membangun tembok angkuh?

Semesta menyambut seraya senyum ranum hijau daun
Ketika mata saling bertatapan dan jari jemari tak sengaja bersentuhan
Sajak-sajak mahabbah berhamburan
Turun deras dari awan mendung yang tersibak
Rekah bunga musim semi pun tumbuh di tembok angkuh yang perlahan retak

Langit tak lagi pekat
Tapi mengharu biru
Bersemburat ungu

----------

Kepadamu
Jika nanti kamu disana rindu padaku
Sebut namaku 50 kali
Nanti tak rindu lagi

Saturday, October 8, 2011

Hujan Pertama

Hari ini hujan gak ya?
Jujur aku sangat mengharapkan hari ini hujan. Kenapa? karena semenjak kecil aku telah menandai efek dari sebuah turunnya hujan pertama.

Jadi jika hujan pertama turun pada awal bulan Oktober (tanggal 1-10 Oktober) dan terjadi pada sore hari, maka biasanya hujan akan mengguyur rutin setiap hari sesudahnya. Mengguyur antara jam 3 sore dan mulai reda menjelang pukul 4 sore. Mengguyur teratur dan lembut, seirama semilir angin, dan beraroma menyegarkan. Sesudah itu perlahan awan mendung tersibak berganti langit biru. Matahari menyinari dahan-dahan yang masih basah. Burung-burung kembali berkicau dan terbang.

Bunga-bunga Daffodil yang tumbuh liar sepanjang jalan kampung akan mekar kuning bersamaan. Rerumputan menghijau. Pun demikian dengan padi yang akan dipanen tepat waktu, bahkan pernah beberapa tahun lalu sempat panen dua kali. Mendadak semua orang menjadi riang gembira.

Biasanya dulu setelah hujan reda, aku dan teman-teman berlarian menyusuri jalanan kampung yang masih basah, lalu dengan isengnya aku goyangkan dahan-dahan pohon yang masih basah hingga membuat temanku yang dibawahnya basah. Lalu kami berebut jalan menyusuri parit kecil yang masih deras dialiri air hujan, membuat kapal-kapalan dari pelepah pisang dan beradu cepat hingga ke bantaran danau. Disana kami duduk bersidekap memandang Bangau-Bangau yang berenang kesana-kemari..
Kampungku begitu mempesona, seolah-olah surga dipindahkan ke kampungku.

Dan hujan syahdu itu akan berangsur lenyap hingga akhir Maret. Awal April hujan lenyap seketika. Tapi, di warung kopi masih bisa kita dengar orang-orang bercerita tentang pengalaman menakjubkan mereka sepanjang musim penghujan tersebut.

Namun jika hujan pertama tidak turun di awal bulan Oktober (walau telat barang satu hari) maka alam dipastikan kacau balau. Hujan turun tidak teratur, kadang pagi hari merepotkan orang yang hendak berangkat kerja, kadang turun malam hari merepotkan orang yang hendak ke masjid. Kadang menyebabkan banjir dan merugikan petani dan padi-padi mereka. Pun demikian dengan waktunya, kadang kala sepanjang hari namun adakalanya sebentar tak sampai 10 menit sehingga menbuat ibu-ibu jengkel karena tergopoh-gopoh mengambil jemuaran mereka.

Itulah kawan kenapa aku mengharapkan hujan turun sore ini. Hufff..tinggal 2 hari ya? kalo gak turun dalam dua hari ini gak kebayang deh.. :(

Thursday, October 6, 2011

Episode Sunyi

Hari ini akhirnya pulang juga, setelah sedari kemarin antara niat, hati, dan fisik, beradu argumen untuk memutuskan pulang ato tidak. Dan seperti biasa, mula-mula sampai depan rumah biasa saja, namun ketika membuka pintu suasana sunyi lenyi langsung menyergap. Ngilu sekali dada ini merasakan pemandangan rumah seperti ini. Aku hempaskan tubuhku di sofa ruang tamu, memandang kosong langit-langit dan menatap lama-lama foto-foto ayah yang terpajang di tembok.

Lagu-lagu lawas milik The Beatles terdengar dari rumah sebelah. Agak heran juga sebenarnya, karena tadi aku lihat rumah tetangga sebelah ramai, kursi-kursi berjejar, dan tenda parasut yang biasa digunakan untuk terjun payung terpasang. Oh iya aku baru ingat, sekarang tanggal 18, hari ini ada reunian alumni Nanggala India. Sekedar informasi, Nenggala India adalah suatu pendidikan  calon bintara teknik udara di India. Waktu itu sebanyak 1.690 siswa calon bintara teknik TNI AU dikirim secara bergelombang dari tahun 1960-1962 ke Bangalore dan Madras, India.

Aku jadi ingat ayah...
Meskipun beliau bukan salah satu dari almuni tersebut, tapi alangkah senangnya beliau jika bisa bertemu dengan senior-seniornya..
Seandainya beliau masih ada..

Ahhh..seandainya beliau masih ada...seandainya beliau masih ada...
Kenapa kalimat "seandainya beliau masih ada" selalu muncul di kepalaku ketika aku melihat kebahagiaan yang dirasakan orang lain? Aku cemburu pada mereka kah?

Tubuhku semakin dalam merebah di sofa dengan mata terpejam. Sayup-sayup terdengar derai tawa dan senandung lagu lawas mereka, membuat dada ini semakin ngilu saja..

Ya ampun Gusti
Ampunilah hambaMu ini..

Ngomong-nomong Soal Warung Kopi

Datang dan pergi tanpa permisi,
Apa rencana untuk mengisi weekend? gak ada, kecuali bersepeda, ngopi, Ngopi, dan ngopi.

Kali ini ngopi saya ditemani dengan Roti Berbedak Gula Halus (IDR 700an).
Tidak seperti biasanya, saya mencoba ngopi di Warung Kopi yang jaraknya lebih dekat dengan kost-an saya. Dan ternyata di sini lebih menyenangkan. Warungnya lebih kecil, sederhana, tapi bersahaja. Pemiliknya bertampang sangar, tubuhnya hitam, kekar, dan bertato di sekujur lengannya, tapi ramah. Setiap  orang-orang yang lewat selalu menyapanya.

Ngomong-ngomong soal Warung Kopi.
Di kota ini banyak sekali Warung Kopi bertebaran, tidak seperti di Jogja dimana disana Angkringan selalu ada di setiap gang-gang masuk kampung,  tapi sesungguhnya semuanya baik Warkop maupun Angkringan memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai pembentuk social culture. Di Warung Kopi, orang dapat betah duduk berlama-lama. Orang yang tidak kenal menjadi kenal, dan yang sudah kenal menjadi semakin kenal. Karena itu kopi dibuat dengan air mendidih, agar ada jeda waktu agar kopi tersebut mencapai tingkat hangat untuk bisa diminum.

Ngopi di Warung Kopi tidak sekedar menyeruput air gula berwarna hitam pekat, karena tidak ada orang di muka bumi ini yang menjadikan minum kopi sebagai usaha untuk mengatasi rasa haus, tapi bagi mereka warung kopi adalah tempat pelarian akan kesusahan dan kegembiraan.
Secara  teknis jika orang sedang mengalami kesusahan mereka akan duduk diam, ketika kopi datang perlahan akan dihirupnya aroma kopi tersebut dan diseruputnya perlahan. Sesudah itu pasti dia akan membagi kesusahan itu dengan orang-orang lain sehingga kesusahannya akan berkurang. Jika orang tersebut adalah pribadi yang tertutup, cukuplah dia duduk diam di bangku pojok sambil menghirup aroma kopi, baginya itu juga sudah cukup untuk mengurangi kesediahan

Nah kawan, jangan lah kalian sekali-kali meremehkan warung kopi yang bertebaran di pinggir-pinggir jalan, karena tahukah kalian bahwa sebuah sejarah bisa lahir di tempat itu? sekarang coba pikir:
Apa yang mereka lakukan ketika hendak menyerang penjajah?
Apa yang mereka lakukan ketika hendak menculik para jenderal?
Apa yang mereka lakukan ketika sedang merencanakan kudeta?
Saya pikir semua itu diawali di warung kopi, bagaimana merencanakannya, menyusun teknis pelaksanaan, menyusun anggaran, membentuk aliansi, perekrutan, berbagi informasi, dan lain-lain. hahahah

Itulah kawan..
Kopi itu ibarat cinta, kadang saya membayangkan jika Tuhan menurunkan hujan kopi, semua orang akan keluar rumah, melompat kegirangan sambil menengadahkan tangan, semuanya mendapat segenggam...semakin lama semakin tak tergenggam..





Tuesday, August 16, 2011

Vanilla Ice Tea : Mimpi-Mimpi Pungguk

Rembulan termangu terang di atas pematang,
Bermuram durja Pungguk bersidekap pandang.
Tak kuasa atas terbang untuk menjumpai Rembulan.

“Lihat anakmu…seminggu kurus kerontang. Apa yang kau ajarkan padanya? macam orang gila…” kata ibu si Pungguk kepada ayah.
(Senyum simpul) “Hmmm..sudahlah ibu jangan kau khawatirkan dia”
Sejurus kemudian si ibu berteriak lantang memanggil
“Bujaaaaaaanggggg…masuuuukk!!!! Pulanglah kau nak… Kau pandangi rembulan tak akan jatuh dia..”

Sunyi
----------------

Ugghh Rembulan…
Siapakah namamu nona cantik?
Senyummu selalu ranum
Matamu selalu binar semunar
Wajahmu sinar gemebeyar

Aku selalu memohon kepada Yang Maha Tinggi agar muncul sayap-sayap dari ketiakku..kuncup..mengembang dan terbentang selebar sepuluh meter agar aku bisa terbang menemuimu..
Kata orang mustahil
Kataku itu masuk akal
Kata orang yang kujumpai di pasar, entah itu tukang ikan, tukang parkir, sampai preman pasar mengatakan aku sinting dan menderita sakit gila karena cinta.
Kataku cinta dan sakit gila berjalan hampir bersamaan.

Aku muak mendengar mereka meremahkanku.

Mulanya aku bekerja serabutan membersihkan kandang ayam milik Wak Haji Jupri, kuambili sedikit demi sedikit bulu ayam sebagai rencana awalku membuat sayap untuk terbang menemui Rembulan, kadangkala sesekali kucabut bulu si Jantan hingga pernah kepalaku dipatuknya ketika berjongkok waktu berusaha mencabut bulunya.

Karena kurasa hasilnya tak cukup memuaskan dan baru kusadari bahwa ayam tak bisa terbang, maka kuputuskan mencoba cara lain, yaitu berburu Alap-alap. Sungguh bukan main susahnya berburu bintang satu ini, untuk mencapai sarangnya saja aku harus berjalan seharian dan harus mendaki tebing lumayan terjal. Sampai di sarangnya pun aku masih disembur dengan ucapan sinis sang Alap-alap.

“Hai bujang…mau apa kau kesini?!!”
“Maaf Pak Cik Alap-alap, saya datang kesini untuk meminta bantuan Pak Cik, kalo boleh Pak Cik, saya meminta bulu sayap Pak Cik yang sakti mandra guna itu, untuk saya buat menjadi sepasang sayap yang akan saya gunakan untuk terbang ke bulan”
“Hahahahahaha anak muda…selama hidupku aku tidak pernah berjumpa dengan makhluk tolol dan menyedihkan sepertimu. Aku tidak mau!!!”
“Tolonglah Pak Cik..sayap itu sangat berarti untuk saya”
“Bodoh amat..”
Alap-alap tersebut terbang, tak banyak pikir aku melompat dan mencengkeram erat bulu ekornya..
“Hoi..lepaskan!!!!”
“Tidak mau, sebelum Pak Cik memberikan beberapa helai bulu”
“Dasar keras kepala!!!”

Alap-alap semakin terbang tinggi…lalu menukik dan terbang rendah, tubuhku yang lusuh diseretnya di jalanan berbatu. Entah kenapa tak ada rasa takut sedikipun aku dibuatnya dan aku semakin tak merasakan kesakitan. Kawan, inilah mungkin yang kata orang-orang disebut dengan Kekuatan Cinta Mengalahkan Segalanya.

Semakin dia menambah kecepatan terbangnya cengkeramanku di buku ekornya semakin erat membuatnya kesakitan lalu menggelepar-lepar di udara berusaha melepaskanku hingga ribuan bulu-bulunya berterbangan. Mataku terpejam hingga bulu yang kujadikan pegangan tercabut dan aku jatuh berguling-guling di gurun bebatuan.

Si Alap-alap berteriak memaki-maki dan terbang jauh karena kesakitan.
Mataku berbinar menyaksikan ribuan bulu Alap-alap kualitas super berserakan di gurun itu. Tiba-tiba kurasakan terbang ke bulan semakin dekat.
-------------

Semalaman aku menempelkan satu persatu helai bulu itu dengan lilin di rangka sayap yang telah kubuat sebelumnya. Aku mengikatkan sayap buatanku yang kucontek dari sayap terbang milik Icarus itu di kedua pergelangan tangan dan punggungku.

Usaha pertama, kunaiki sebuah tebing yang tinggi. Kukumpulkan keberanianku dan pada hitungan ketiga, aku melompat…sekuat tenaga mengepakkan sayap..dan…jatuh.

Usaha kedua, aku mengaitkan badanku kesebuah ketapel raksasa. Begitu pengait kulepaskan, aku terlontar jauh, sekuat tenaga aku kepakkan sayapku…dan..jatuh terguling-guling..

Usaha ketiga, aku menunggu angin barat bertiup kencang, begitu angin datang…kukembangkan sayapku..hasilnya…alih-alih aku bergerak sejengkalpun mataku malah kelilipan pasir pantai barat.

Berpuluh-puluh usaha terbangpun telah kucoba termasuk berdiri di sebuah papan yang kuletakkan diatas batu, lalu kulemparkan batu diujung papan lainnya sehingga aku terpental keatas, namun hasilnya juga sama. Jatuh terjerembab.

Putus asa aku dibuatnya, hingga di suatu waktu di tengah malam, di hadapan langit yang terbentang, bintang gemintang membisikkan kalimat yang membuatku terperangah.
“Bujang…engkau telah berusaha sekuat tenaga agar kau berhasil menjumpai sang Rembulan tetapi tidak berhasil, tidakkah kau berpikir bahwa engkau telah terbang menjumpainya?”

Heh??? Tiba-tiba lonceng dalam kepalaku berdentang keras.
Bahwa jika kita telah berusaha sekuat tenaga melakukan sesuatu, dan pada titik akhir hasilnya nihil, maka sebenarnya kita telah menemukan apa yang kita capai, yaitu kenyataan. Sepahit apapun keadaannya kita harus menghadapinya.

Begitulah kawan…aku sebagai Pungguk memang saat ini tidak ditakdirkan untuk bersama Rembulan. Aku tidak mempunyai sepasang sayap yang terbentang untuk menemuinya. Tetapi dengan mimpi yang terus hidup di kepalaku, kenyataan yang harus kuhadapi menjadi semakin nikmat.

Biru Langit Vanilla

Semilir pagi membuai bahana
Merujam di antara kicau-kicau sang Prenjak
Surya terbit senyum ranum hijau daun
Menyeruak diantara rimbunan ranting Jati meranggas

Uhhhh
Hati..dimanakah engkau?
Semenjak pagi ketika terbangun sama sekali ku tak melihat batang hidungmu?
Padahal semalam semangat sekali engkau menderu debar.
Bercerita tentang masa lalu yang lucu.
Bercerita tentang impian
Dan bercerita tentang apapun…

------------------
Pada hitungan detik yang entah keberapa
Tak terasa mobil yang kutumpangi mulai menjauh dari kota ini..
Berjalan meliuk-meliuk melewati hutan Jati yang meranggas, lalu mendaki sebuah lereng bukit yang landai dengan pemandangan menakjubkan.
Mulanya ujung tanjakan ditumbuhi rimbunan Jati yang rapat, ketika berbelok rimbunan itu tersibak dan serta merta membuatku terenyuh karena aku semakin menjauh dari kota tersebut.

Aku bergetar ketika kutengok ke belakang
Nun jauh disana aku melihat hatiku tersenyum ranum.

Lalu kusadari, bahwa hatiku tertinggal di kota itu.



Blora, 31 July 2011

Monday, July 4, 2011

Padang Pasir

Bukankah dulu sudah kubilang

Aku mengibaratkan aku berada di padang pasir yang panas dan sunyi
Dimana tidak ada seorangpun didekatku
Kesepian
Selalu sendiri

Dimana ketika aku haus..aku mencari sendiri sumber mata air
Dimana ketika aku tersengat panasnya matahari...aku mencari sendiri tempat berteduh
Selama itu pula aku hanya melihat bayangan semu pepohonan yang rindang dan air yang menggenang

Lalu kamu datang
Serta merta asa terajut dan mimpi membumbung
Bagaimana tidak..dengan melihatmu saja, seolah:
 

Kamu memberiku setangkup air dengan hiasan bias pelangi ketika aku haus
Kamu meneduhiku dengan senyuman ranum ketika hatiku tersengat terik
Dan kamu memberikan kerindangan lengkap dengan padang rumput dan kupu-kupu yang nyata, bukan fatamorgana seperti yang selama ini kurasakan.

Walau sesungguhnya kamu tidak benar-benar tersambut dengan perasaanku, karena tiap kali kalimat lugu kulontarkan selalu kau ludahi..
"Dasar perayu gombal.." katamu
Aku tetap tersenyum
Karena kuyakin bahwa segala penolakanmu akan luntur ketika terkikis oleh sang waktu

Hingga pada suatu ketika tanpa tedeng aling-aling sebuah kalimat terlontar dari bibirmu. Kalimat yang nyata-nyata telah memvonis apa yang kugambarkan tentang dirimu ternyata tak lain hanya fatamorgana belaka juga.

Diawali dengan kalimat : "Sudah...kita gak usah ketemuan lagi lah ya..."
Pun aku masih menjawabnya dengan tersenyum karena bagiku jumpa dan pisah hanya istilah.

Lagipula toh tidak ada salahnya jika aku kembali ke tempat semula, di Padang pasir yang panas. Karena disinilah tempatku.

-------------
Matahari yang tak pernah malas terus bersinar, terbit dari timur dan bergantian dengan rembulan serta bintang gemintang



Tetapi tetap saja kamu selalu hadir dalam hidupku, walau dalam hati ini selalu kuyakinkan bahwa merinduimu tak harus terlalu. Kalau perlu akan kutebalkan tembok pembatas ini, karena hanya akan menciptakan bongkahan luka.

Hingga pada suatu ketika dimana aku mulai terbiasa dengan keadaan ini, kamu menghubungiku, berbasa-basi sebentar lalu terucap kalimat:

"Seandainya aku datang kepadamu tapi bukan sebagai teman..apakah kamu mau menerimaku?"

Tahukah kawan, saat itu semesta menyambut, rembulan terbitkan senyum ranum hijau daun-daun, angin berderai mengutus awan menurunkan hujan sajak-sajak mahabbah.. Seketika itu tembok pembatas rindu yang kubangun roboh seiring dengan rekah-rekah bunga musim semi.

Aggrrrrhhhh!!!!!
Ada apa denganku?????
Kenapa dengan dia mudah saja aku menerbitkan asa dan membumbungkan mimpi
Walau aku tidak yakin kali ini fatamorgana atau bukan.




-------------------------
Sby, 29 Jun '11

Tulisan ini kutulis setelah aku menandaskan gelas kopi untuyk yang kelima di hari ini.
Itulah kawan akibat dari hari libur sendirian di kost-an..dan tentu saja efek gila yang ditimbulkan dari Kopi gelas ke-5.

Ggggrrrrhhhh....

Mengigau (Eps 1)

Kawan


Ini adalah hari terakhir kami di Srebenica, setelah sebelumnya 3 bulan lebih kami disini sebagai relawan dalam rangka pemulihan pasca konflik Bosnia-Serbia. Sungguh memilukan melihat akibat dari perang yang berlatar belakang politik, etnis dan agama ini.

Sempat kulihat sisa-sisa kepedihan itu. Puing-puing bangunan yang tersisa menjadi saksi bisu bagaimana ketika Serbia membombardir ibukota Sarajevo dan kota lainnya. Bagaimana gerilyawan Bosnia ditangkap dan disiksa dalam kamp – kamp konsentrasi. Anak-anak kecil di Srebenica dibantai, dan puluhan ribu wanita muda dan gadis kecil Bosnia diperkosa sebagai upaya pembersihan etnis.

Kondisi tentu berdampak buruk bagi kondisi psikis anak-anak.. karena itulah kami berada disini untuk memulihkan kondisi kejiwaan mereka.

Tapi sungguh aku sangat salut dengan ketabahan hati mereka. Aku yang selalu menitikkan air mata melihat keadaan mereka, mereka malah datang sambil senyum berderai menunjukkan kepada kami sarang burung prenjak berdasi. Aku disuruh membuka sarang tersebut dan kulihat seekor Prenjak kecil berdecit. Diraihnya Prenjak itu dan ditiup2 kepalanya. Perlahan Prenjak tersebut berkicau..dan terbang. Lalu mereka bersorak dan membentangkan tangan dan membiarkan tubuh ditiup angin sore..seolah-olah mereka merasakan kebebasan dari belenggu kesedihan dan mengatakan:
"Hai Dunia..inilah kami..kami sudah bebas..sambutlah kami!!!!"

Semakin melihat keceriaan mereka..mataku pun semakin sembab..
Anak-anak yang seharusnya kukasihani malah menghiburku dengan cara-cara yang tidak dapat kujelaskan..


Bosnia-Herzegovina
Musim semi 1996

Tuesday, June 14, 2011

Benteng Angkuh Itu Kini Berlubang

Datang sinar binar semunar
Padahal dulu awut semrawut
Tersenyum menawar ranum
Padahal dulu getir nyeri duri
Kenapa???
Sungguh pertanyaan yang tak kusanggup menjawabnya

Ketika dulu aku melihatmu memagari hatimu dengan tembok angkuh laksana Benteng Fort Rotterdam aku telah menyiapkan hati sekeras baja agar jiwaku ini tidak rubuh.
Ketika dulu aku mendengar suara dentuman palu ketika engkau menancapkan plang bertuliskan "AKU TIDAK AKAN PERNAH MENERIMA CINTAMU" di benteng angkuh itu, aku mati-matian telah berlatih ilmu ikhlas.

Kini ketika jiwaku telah kokoh dan hatiku tertopang ikhlas..
Engkau malah datang membawa setangkup senyum ranum dan pandangan bunar semunar.
Kenapa?
Sungguh pertanyaan yang tak kusanggup menjawabnya

-------------------------

Kepadamu..
Semenjak hatimu tertutup rapat untukku, kita memang lama tak bertemu
Hingga di pesta tadi ketika jari jemari kita bersentuhan saat berebut sendok acar dan setelah itu kulihat sesekali engkau diam-diam melirikku dengan tersipu senyum ranum..
Saat itu pula aku menangkap basah kamu tengah mengendap-endap melubangi benteng angkuh itu..dan memandangiku melalui lubang yang kau buat sendiri..

Kenapa?
Salahkah aku jika aku menebak jika sebenarnya kamu..
Menyukaiku..

Sajak Sang Pungguk Merindu Bulan

Sayapku sayap durja
Tak terkepak hanya tersibak
Kutuk mengutuk teruntuk diri
Hanya bisa rebah serah di bumi

Murung menjadi muring
Kala Bintang gemintang datang
Mengecup kuncup mesra
Bulan
Bulan pun tersenyum ranum

Kampret!!
Aku cemburu
Tapi rindu
Kalo cemburu kenapa rindu?
Kalo rindu kenapa menyiksa diri?

Cemburu

Malam itu Cemburu mengetuk pintu.
Berkacak pinggang menantang dengan sebilah parang.
Kukatakan padanya aku dapat menerimanya.
Tak digubris hatiku langsung diiris.

"Hei Cemburu..kau datang seenaknya membuat dada ini bergemuruh. Tak tau adat!!!"
"Kau pikir aku tercipta dari apa? Kau suka dia kan? makanya aku datang ketika kaulihat dia dengannya"
"Aku masih dalam dekap cahaya rela. Camkan itu baik-baik!!"
"Goblok..jadi orang jangan selalu nerimo..dasar munafik!"
"Diam! Jangan ajak aku masuk jurang keterpurukan. Tak sadarkah kau kehadiranmu di setiap hati yang kau hinggapi membuat kami buta dan kalap!!!

Sejak malam itu Sangkakala berbunyi nyaring.
Genderang perang antara aku dan Cemburu ditabuh bertalu-talu.
Aku muak dengannya.

Cemburu..
Tak ubahnya laksana benalu
Beginikah selalu hidupmu?
Menggerogoti hati hingga layu..

Dada gemuruh..di malam sunyi lenyi



-------------
(Menikmati suasana kamar kost baru, pagi menghadap mentari terbit. Malam leluasa melihat purnama. Hmmmm semoga terus memberikan inspirasi)

Sang Tamu

Hari ini aku kedatangan tamu...
Sejak kemarin tampaknya dia sudah hilir mudik disekitar rumah kami.
Siang hari dia sekelebat datang dan menghilang.
Malamnya langkahnya berat terhuyung-huyung berderap hingga kaca jendela kamar bergetar.

Subuh itu ibu membuka pintu belakang.
Tamu itu mengintip dibalik rimbunan pohon kebun belakang.
Tiba-tiba semuanya menjadi sunyi.
Hembusan angin berhenti.
Dedaunan sontak diam.
Jangkrik pun enggan berderik.
Sontak semuanya membisu.
Begitu sunyi.
Begitu seram.
Ibu takut serasa ada yang mengawasi..buru-buru menutup pintu.

Hari itu setelah berhari-hari mengawasi rumah kami, akhirnya tamu tersebut datang juga ke rumah.
Mulanya dia mengetuk pintu. Tapi tak kubukakan. Karena aku sibuk menyuapi ayah yang sedang sakit. Sambil bercanda aku memberinya semangat agar beliau lekas sembuh. Kuceritakan padanya tentang betapa lucunya anak-anak kucing liar yang bermain di pekarangan rumah. Kuperlihatkan pula sekumpulan burung Prenjak berdasi yang hinggap dan bersiul-siul di pohon mangga depan jendela. Saat itu aku melihat mata ayahku berbinar. Dan beliau tertawa.

Belum habis sepiring makanan itu...tamu itu dengan tidak sopannya masuk. Ketika ia melangkah, seakan udara bergelombang dilibas jubahnya yang berwarna hitam pekat. Dan tanpa permisi ia mengajak pergi ayahku yang sedang sakit. Aku katakan padanya jangan ajak ayahku. Tapi dia diam.

Sementara ayahku, ayahku melihatku dengan mata redup.
Senyuman antara enggan pergi dan tak kuasa menolak ajakan tamu itu terlihat jelas di tirus wajahnya.
Matanya yang redup semakin redup ketika mereka sampai diambang pintu.
"Ayah..aku mohon jangan ikut dengannya" pintaku dengan mata berlinang.

Dan mereka pun pergi.

Aku tak kuasa menerima tamu yang baru saja mengajak ayah. Karena aku yakin bahwa ia adalah Tamu yang tidak ada satu orangpun yang mempunyai kuasa untuk menolaknya. Tamu yang datang sekenanya dan pergi dengan membawa setangkup udara kehidupan ketika secercah harapan dan semangat untuk sembuh terus membuncah di balik mata ayah. Tamu yang ditakuti oleh seluruh umat manusia.

Sambil berlalu..lewat suara angin yang berdesir dia memperkenalkan dirinya dengan membisikkan nama yang berlinang kesenduan: Kematian.

Iya...Kematian



----------
Sby, 10 May 2011

♥"I realy2 miss u dad..so much"
♥Yours♥
♥Papang Dany R

Friday, May 6, 2011

Wilayah Abu-abu itu Bernama OSAMA


Sebuah wilayah abu-abu dimana putih bagi satu pihak dianggap hitam bagi pihak lain, begitu pula sebaliknya. Inilah kawan ketika terbunuhnya Osama Bin Laden masuk dalam wilayah abu-abu. Bagi Amerika dan sekutunya tentu kematian Osama merupakan prestasi terbesar sejak peristiwa perang melawan terorisme global dikobarkan. Bagi mereka Osama adalah musuh nomer wahid, tapi bagi para pengikutnya Osama adalah pahlawan besar.

Bagaimana kita bersikap?
Sebagai negara Indonesia terbunuhnya Osama setidaknya bisa membuat kita berbangga, pasalnya apa yang Osama lakukan, apa yang Osama ciptakan sedikit banyak membuat keutuhan negara kita terancam. Mulai dari Bom Bali hingga hingga peristiwa terorisme sesudah itu sedikit banyak berkaitan dengan Osama, mulai dari ideologi, strategi, maupun produk-produknya seperti Umar Patek, Hambali, Noordin, Azahari, dll (walapun setidaknya ini masih harus dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut. Tapi saya yakin bahwa ada hubungan antara jaringan terorisme di Indonesia dengan Jarisme terorisme internasional).

Tapi di sisi lain kematian Osama mungkin juga sedikit banyak mengusik nurani kita sebagai warga dunia ketiga. Apa yang melatarbelakangi Osama melakukan perbuatan itu? Untuk apa mereka berjuang dengan cara itu? dll. Sebagai negara yang pernah ratusan tahun pernah dijajah tentu hati kita ngilu melihat negara kecil diperlakukan tidak adil, dibantai habis-habisan dan dikeruk kekayaannnya oleh negara besar. Anda tahu? Sebagai contoh Palestina tidak dibenarkan mendapatkan haknya sebagai sebuah negara yang merdeka, ketika pada tahun 1940an berdiri sebuah negara di tanah Palestina dan mendapat dukungan penuh dari negara-negara besar. Hal-hal semacam inilah yang membuat orang-orang seperti Osama lahir di muka bumi ini. Karena sesungguhnya mereka tidak diciptakan langsung ke bumi dengan wujud seperti ini. Tetapi kondisi dan situasi di bumilah yang membentuk mereka. Perlu diingat bahwa Osama pernah menjadi sekutu dekat Amerika Serikat ketika mereka berperang dengan Uni Soviet di Afganistan.

Nah jadi kesimpulannya kita harus memilih satu diantara pilihan bagaimana seharusnya kita bersikap.
  1. Apakah dunia akan menjadi lebih damai sepeninggal orang-orang Osama? Tidak! Karena orang-orang yang memerangi Osama pun kadang juga membuat kekacauan di muka bumi ini.
  2. Apakah dunia juga akan menjadi damai jika orang-orang seperti Osama ini dibiarkan hidup? Tidak juga!

Hahahaha...memang susah ya memilih di wilayah abu-abu..

Sunday, May 1, 2011

Paguyupan Penikmat Kopi Tubruk

Malam ini aku minum kopi...
Lagi?? Yup!!!
Kopi di pagi hari ibarat sepotong cinta..
Kopi di siang hari ibarat setangkup semangat..
Dan kopi di malam adalah penutup dari hari yang menakjubkan.

Kopi hitam pekat dengan sejumput gula.
Pahit..kemudian seberkas rasa manis terasa di ujung tenggorokan.

Hmmm... Sepertinya jika keadaan negeri ini tidak lebih baik di masa yang akan datang, saya akan mengusulkan agar pemerintah memilih tanggal dan menjadikannya sebagai Hari Minum Kopi Nasional. Jikalau itu terlaksana saya yakin bangsa ini akan damai, berkembang dan maju. Bagaimana tidak...ketika Cinta dan Semangat dilebur kedalam cairan hitam pekat dan disruput panas-panas maka keinginan untuk maju akan mencapai level tinggi di ubun-ubun setiap insan di negeri ini.

Ato jika itu terlalu berlebihan bolehlah saya membentuk Paguyuban Penikmat Kopi Tubruk. Betapa menyenangkannya ketika di Minggu pagii berkumpul orang segala umur dan segala lapisan sambil menikmatii keajaiban berwarna hitam pekat tersebut. Sambil musik keroncong mengalun tentunya.

Tahukah kawan..selama ini aku membuat semacam riset awuran-awuran tentang kehebatan kopi yang sakti mandra guna dan menggetarkan dunia pesilatan. Baru tiga sih kehebatan kopi yang kutemukan. Tetapi jika paguyupan itu terbentuk saya yakin kehebatan kopi akan tersibak satu persatu.

Tahukah kawan kehebatan apa yang dimiliki kopi tersebut?
  1. Kopi adalah bentuk nyata dari apa yang dinamakan dengan Cinta Sejati. Bayangkan saja ketika engkau dikhianati oleh cinta, dijauhi kawan, ditipu mentah-mentah rentenir, dizalimi penguasa...kopi akan selalu tetap hangat menantimu. Dia akan tetap tenang di dalam cangkir. Menantimu..
  2. Kopi ibarat magnet dari terciptanya kehidupan sosial. Tanpanya orang tidak akan betah duduk berlama2 di warung kopi. Tanpa nya orang tidak akan mengobrol ngalur ngidul...mungkin akan membisu.. Dan tanpa nya pula kehidupan sosial tidak akan pernah ada..
  3. Percayah anda jika semua sejarah di dunia ini di mulai dari segelas kopi?? Apa yang mereka lakukan ketika hendak menyerang penjajah? Minum kopi...Apa yang mereka lakukan ketika hendak menculik para jenderal? Minum kopi.. Apa yang mereka lakukan ketika sedang merencanakan kudeta? Minum kopi. Nah kan???
---------------


Tak terasa secangkir kopi ku telah tandas..
Hmmmm...nikmat tak terperi..
Jadi kawan..kapan kita akan bentuk Paguyuban itu??

Thursday, April 21, 2011

Bulan Terang Di Atas Pematang

Hurrraayy BULAN PURNAMA!!!!
Elok sekali engkau Rembulan.
Teringat dulu aku pas SD pernah baca buku berjudul "Bulan Terang Di Atas Pematang". Seperti inikah wujudmu dulu sehingga menginspirasi penulis buku itu?

hening..

Halo???? Hai Rembulan tak kau jawab pertanyaanku tadi!!!!
Ah angkuh sekali engkau diatas sana?

hening..

Huh muak aku denganmu Rembulan.
Sombong nian tabiatmu.

Tahukah engkau Rembulan? Sesungguhnya kalo diperhatikan engkau tidaklah seindah yang orang2 bicarakan.
Kau pikir engkau dapat menghipnotis orang dengan keindahanmu dan cahaya terangmu???
Salah Rembulan...
Kami orang2 Bumi sudah tahu kalo ternyata permukaanmu tidaklah seelok apa yang engkau perlihatkan kepada kami!!!
Dan kami juga tau kalo tidak karena kebaikan Sang Matahari meminjamkan sinarnya sehingga engkau pantulkan kamu hanyalah seonggok benda langit yang redup!

Bayangkan jika kau redup..
Tidak akan ada bait puisi yang menceritakan keindahanmu.
Tidak akan ada lirik lagu berisi pujian keelokanmu.
Tidak ada pula keceriaan anak-anak kecil bermain dibawah terang sinarmu.
Maka janganlah engkau berbangga dengan apa yang kamu perbuat selama ini tiap tanggal lima belas.

Rembulan...
Aku mengibaratkan engkau itu seperti PENYIHIR!!!
Yup penyihir..
Entah jampi-jampi apa yang kau tiupkan pada orang yang sedang kasmaran sehingga ia begitu sangat memuja-muja keindahanmu. Tahukah engkau...Cinta bagi kami adalah penyakit mental yang serius dan efek dari cinta adalah imajinasi yang berujung pada GILA. Jadi tak usahlah engkau keluar jika ada orang yang sedang kasmaran karena engkau hanya akan memperkeruh suasana saja..

Rembulan...
Aku juga tak salah jika aku menyebutmu JAHAT!
Yup jahat..
Tak punya setitik hati kah engkau pada binatang malang bernama PUNGGUK??? Engkau tau dia lah yang selama hidupnya sepanjang umurnya selalu merindukanmu. Hinggap di dahan pohon..melolong menyanyikan lagu2 rindu yang menyayat2 hati. Dan engkau tetap saja angkuh dilangit sana.
Turunlah engkau!!!
Hampirilah si Pungguk..
Katakan sejujurnya walopun itu menyakiti hatinya...tapi setidaknya kutukan "Bagai Pungguk Merindukan Bulan" akan berakhir.

Rembulan...
Rasanya tak tahan jika aku tak menyebutmu TAK BERPERASAAN!!!
Ingatkah engkau apa yang kau perbuat tempo hari.
Kau menamakan dirimu SUPERMOON.
Apa sih yang ada dalam otakmu saat itu???
Pamerkah engkau??? Engkau pikir kami akan terkesima dan memuja-muja keindahanmu?
Lihatlah disana wahai Rembulan...di pesisir.
Karena ulahmu saat itu nelayan pesisir enggan melaut karena air pasang yang engkau timbulkan.
Dapatkah engkau hitung kerugian ekonomi mereka karena perbuatanmu??



Hahahahahahahaha...
Engkau marah ya Rembulan???
Salah sendiri...kenapa engkau tak jawab pertanyaanku tentang Bulan Terang Di Atas Pematang tadi??

Hening..

Ckckckck..
Huhh!!! Terserahlah...suka-sukalah engkau disana...

Friday, April 1, 2011

Birthday = Early Warning

01 April 2011

Hari ini aku ulang tahun..
Tidak ada perayan..
Tidak ada acara menunggu sampe jam 12 malem tet..
Tidak ada apapun..

Hambar kah???? Tidak!!!!
Teman-teman memberiku ucapan selamat.
Tapi justru itulah yang membuatku bahagia bukan main. Suatu bukti bahwa kita itu ada.
Dan terakhir adalah kado terindah yang kudapat di pantry sore tadi: Sebungkus roti keju dari seorang kawan...hahaha Ingin sekali aku melaminating ato memberi pigura pada roti tersebut sebagai kenang2an tak ternilai. Hahahahaha

Entahlah kawan bagaimana kalian menilai arti dari sebuah hari ulang tahun. Di dunia ini ada dua golongan orang tentang bagaimana mengartikan sebuah hari ulang tahun ato hari kelahiran.

Pertama adalah golongan Protagonis.
Golongan ini sangat menghargai kehidupan. Sebuah kelahiran adalah sebuah karunia dari kebesaran Tuhan, maka perayaan terhadap kebesaran Tuhan mutlak dilakukan. Orang yang memegang filosofi seperti ini bisa kita jumpai pada dukun bayi. Dimana ketika jabang bayi berhasil dikeluarkan dari mulut rahim, bersoraklah ia seolah menyaksikan mercon bantingan yang melesat-lesat di langit.

Kedua adalah golongan si Antagonis.
Bagi mereka, si Antagonis, kelahiran adalah keputusan akhir tanpa negosiasi. Celakanya bagi mereka berpendapat bahwa selamatlah manusia jika tidak pernah dilahirkan. Mereka ini biasanya terdiri dari golongan putus asa yang mendapat cobaan hidup tak terperi. Filosofi ini dipegang oleh seseorang yang bernama Helios. Kenalkah kalian dengan Helios?? Jika kawan telah membaca cerita ku yang lalu pasti kenal dengan Helios. Panglima Perang yang semula gagah berubah menjadi monster karena kutukan penyihir jahat. Sepanjang sisa hidupnya dia selalu menyumpahi dan mengutuki hidupnya.

Sedangkan aku??? tidak keduanya!!!!
Aku malah menganggapnya itu sebagai hari pengingat..
"Oh iya ajal semakin dekat..aku harus lakukan sesuatu.." itulah yang kupikirkan ketika hari ulang tahun ku tiba.

Nah..tapi dua tahun ini..hari kelahiranku tidak hanya sebagai hari pengingat umur saja. Ada hal lain lagi, semacam early warning bagi sebuah peristiwa besar yang mengubah hidupku. Hari ulang tahunku 1 April ini hampir berdekatan dengan hari wafatnya Papahku. Jadi ketika ulang tahun tiba..bukan hari ulang tahunku yang kuanggap penting, tapi hari sesudah hari ulang tahunku itu.

Jadi bisa diartikan bahwa aku menganggap hari kelahiran itu adalah hari dimana kita diingatkan oleh hari kematian.
Semacam Tsunami early warning di lautan pasifik gitu lah..

Nah pelajaran moral yang bisa kita petik dari sini adalah janganlah kawan menjadi dukun bayi, karena bagi mereka sebuah kelahiran adalah berkah, maka mereka begitu senang jika banyak orang yang melahirkan. Padahal dengan kondisi negara seperti ini, tingkat kemiskinan semakin tinggi, kejahatan merajalela, inflasi terjun bebas, jaminan sosial entah kemana.. semestinya angka kelahiran ditekan. Jadi kesimpulannya dukun bayi bukanlah profesi yang tepat untuk sekarang ini.

Hahahaha..bukan itu pelajaran moralnya.
Bercanda kawan..pissss

Terserah dikau kawan menilai hari kelahiran itu..
Yang penting aku mohon doanya agar di sisa umur ini aku diberikan kebaikan..
Okay..

Teori Cinta Macam Apa Pula Ini

Sedari dulu hatinya memang seperti benteng Fort Knox.
Keras, kokoh, dan nyaris tanpa celah untukku.
Aku yakin sekali jika dinding hatinya tertutupi dan terlapisi beton setebal dua jengkal.

Belum lagi matanya...
Tahukah kawan? Aku sering menduga dalam pikiranku jika dia telah dianugerahi oleh Yang Maha Kuasa sebuah mukjizat berupa pengelihatan bionic. Pengelihatan dimana ketika aku melintas di depannya seolah pandangannya menerawang menembus tubuh dan tulangku sehingga seolah aku tak ada didepannya.
Tapi biarlah...

Uhhh..wanita berhati Fort Knox
Keras, kokoh, dan nyaris tanpa celah untukku.
Dengan apa aku bisa meluluhkanmu jika tidak dengan segenggam lumpur ini?
Karena inilah yang kupunya..

Tapi jangan kawan pikir dengan segenggam lumpur yang kulempar maka benteng kokoh itu itu akan roboh..
Tidak kawan..tidak..
Jangankan roboh.. bergeming pun pasti tidak..
Tapi setidaknya lumpur tersebut akan membekas.

Membekas dan akan selalu membekas dihatinya..


Uhhhh..wew

Saturday, February 12, 2011

Prajurit Profesional : Kupendam Sejak Kuliah

Begini...
Haha..saya tidak tau bagaimana kalimat awal dalam menulis subuah tulisan, jadi kuawali saja tulisan ini dengan kata "begini".

Begini..
Karena membaca sebuah blog seorang kawan yang isinya tentang Parajurit Pretorian, saya jadi tertarik untuk menulis pendapat saya yang sebenarnya berupa kritik terhadap definisi Prajurit Profesional menurut opa Almous Perlmutter.

Ini sudah lama sebenarnya kupendam semenjak kuliah dulu, tapi sumpah..dulu saya orangnya pemalu jadi ketika dosen berkata "Ada pertanyaan?" saya selalu menunduk takdzim..saat itu saya berkata dalam hati "semoga tidak ada yang bertanya biar kuliah ini cepat selesai dan pulang" hahahaha..

Lanjut ke topik.

Almous Perlmutter membagi prajurit militer kedalam 3 tipe, yaitu Prajurit Revolusioner, Prajurit Pretorian, dan Prajurit Profesional.

Nah di Prajurit Profesional ini, menurut opa Perlmutter prajurit militer hanya bertugas sebagai penjaga keamanan dan tidak dibenarkan masuk kedalam ranah politik. Prajurit pun harus mengakui supremasi dan otoritas sipil dalam merumuskan dan mengawasi implementasi kebijakan dalam bidang pertahanan. Dengan kata lain militer harus kembali ke barak.

Nah hal yang mengganjal bagi saya adalah bahwa saya berpendapat tidak ada yang namanya Prajurit Profesional seutuhnya seperti apa yang dikatakan opa Perlmutter. Prajurit Profesional hanya sebatas pemikiran, cita-cita dan keinginan dari Prajurit Pretorian.

Karena jika menyangkut masalah fungsi militer sebagai penjaga keamanan nasional, maka mau tidak mau militer harus ikut kedalam fungsi pembangunan nasional.

Jika demikian maka militer pun harus peduli dengan masalah-masalah politik. Apalagi jika legitimasi pemerintahan sipil sangat lemah, maka bukan tak mungkin semakin besar kecenderungan militer dalam mengontrol pembangunan nasional suatu negara. Artinya militer bagi saya mentok sampai Prajurit Pretorian, selebihnya Prajurit Profesional hanya sebatas impian.

Hahaha begitulah pendapat saya kawan.
Kalo salah mohon dikoreksi karena mata kuliah Militer Dalam Politik saya cuma dapet B yang artinya: Gak jago-jago amat.
hehehe

Surat Berbagi Pengalaman Untuk Rakyat Mesir

Daripada bengong mo nulis apa mending kutulis surat saja buat rakyat Mesir.. Yeah..walopun saya yakin orang-orang Mesir sono kagak ada yang baca tapi biarlah..toh unek-unek kalo gak dikeluarkan malah jadi penyakit. hehehe
Dan inilah surat yang kutulis itu:
--------------------------------

Dear Rakyat Mesir

Assalamu alaikum wr wb
Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada rakyat Mesir yang telah berhasil memaksa presiden Mubarrak lengser dari tampuk kekuasaanya setelah berkuasa lebih dari 3 dekade. Hal ini menegaskan bahwa people power adalah kekuatan politik yang paling kuat.

Kawan...
Memaksa Presiden Mubarrak untuk turun merupakan harga mati bagi rakyat Mesir karena dirasa rezim tersebut telah berkuasa secara absolut dan seringkali mengabaikan pihak-pihak yang tidak sejalan dengan penguasa. Percayalah...saya mengerti apa yang ada didalam hati rakyat Mesir, karena di negara saya pun juga pernah mengalami hal yang sama beberapa tahun lalu. Maka dari itu kutulis surat ini agar bisa berbagi pengalaman dengan rakyat Mesir.

Kami pernah dipimpin oleh seorang presiden yang telah berkuasa selama 32 tahun. Selama itu pula beberapa pihak yang tidak sejalan dengan rezim yang berkuasa dikebiri, bahkan ada yang dicabut hak-hak nya sebagai warga negara. Tapi saya yakin bagi penguasa saat itu, itu tak lain adalah sebagai bentuk usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu negara, maka apapun dilakukannya walaupun pagi pihak lain itu adalah tindakan yang kejam. Bahkan pada masa itu praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme merajalela.

Sisi positifnya adalah, kami menjadi negara yang diperhitungkan oleh dunia internasional, dan negara mempunyai kewibawaan dan kekuatan atas rakyatnya. Bibit separatis dibantai sampai ke akar-akarnya dan tidak ada sejengkalpun tanah yang lepas dari negara kami.

Lalu ketika rezim tersebut runtuh, seakan negara kami kehilangan arah, dan sampai kini krisis yang melatar belakangi atau alasan yang digunakan beberapa pihak agar dapat menggulingkan rezim tersebut tak kunjung usai. Saya yakin bahwa penggagas reformasi dulu tidak mempunyai konsep yang jelas dalam merencanakan dan menjalankan suatu negara.

Coba bayangkan dengan alasan keterbukaan arus informasi, kami diam saja melihat moral generasi kita menjadi rusak.
Dengan alasan kebebasan berpendapat, munculah demo-demo separatis, gerakan radikal, mengkritik pemerintah seenak mereka bahkan membakar foto presiden, dimanakah wibawa pemerintah?
Intinya tanpa konsep reformasi yang matang, kami telah terprosok dalam lubang yang bernama IRONI REFORMASI.

Jadi saya berharap kepada Mesir yang baru ...belajarlah pengalaman dari negara saya. Karena konsep dalam menjalankan sebuah negara harus direncanakan secara matang.

Baiklah kawan, saya doakan semoga perjuangan dan pilihan rakyat Mesir dalam mengganti rezim Mubarrak adalah sebuah pilihan tepat dan dapat membuat Mesir menuju kearah yang lebih baik dan bukan sebaliknya.

Dan saya juga berharap agar kedepan dibawah pemerintahan baru, Mesir lebih pro kepada Palestine.

Baiklah kawan, semoga engkau sukses selalu dan selalu dalam lindungan-Nya
Akhir kata
Wasalamu alaikum wr wb


Feb 2011
Kawanmu selalu

Papang Dany Rumono
-Surabaya, Indonesia-