Pages

Friday, January 27, 2012

Masalah Pembelian Alutsista TNI

Mata yang kriyip kriyip ini mendadak terbelalak ketika penyiar berita itu menyebut nama Connie Rahakundini dan dua anggota parlemen Komisi 1 sebagai nara sumbernya dalam sebuah talk show. Jika nama Connie muncul di tipi pastilah yang sedang dibahas adalah masalah pertahanan dan keamanan. Nah kali ini yang dibahas adalah pro kontra pembelian tank Leopard.

Seharusnya jika menyangkut masalah pertahanan keamanan  antara eksekutif dan parlemen itu satu suara. Tapi yang terjadi adalah selalu ribut. Nah kali ini parlemen tidak setuju karena tank Leopard dari Belanda ini sudah usang a.k.a barang bekas. Dan juga mereka berpendapat jika kekuatan yang harus ditambah adalah kekuatan udara dan laut, bukan tank yang ada didarat.

Okey saya sih sepakat, masuk akal alasannya. Tapi begini saya pikir setiap tahun TNI, baik Angkatan Darat, Laut, maupun Udara sudah menyusun rancangan anggaran untuk memenuhi kebutuhannya. Tapi ketika rancangan anggaran itu diajukan ke parlemen, dengan alasan keterbatasan anggaran negara, maka hanya 30-40% dari total rancangan anggaran itu yang disetujui. Akibatnya TNI kembali harus membuat itung-itungan lagi, bagaimana memaksimalkan 30-40% anggaran tadi di tengah keterbatasan Alutsista. Salah satu yang dirasa pas adalah dengan membeli tank Leopard buatan Jerman dari Belanda. Dan saya rasa TNI AD tentu sudah melakukan penelitian mengenai rencana pembelian tank ini dari beberapa aspek.

Nah jika alasan parlemen menolak Leopard karena barang bekas, kenapa tidak mengusahakan menyetujui rancangan anggaran awal yang diajukan TNI?? Hayooo..biaya renovasi ruang rapat DPR saja 20 milyar lolos kok, masak demi pertahanan dan keamanan gak lolos???

Indonesia sebagai negara maritim dan mempunyai luas udara yang sangat luas memang dituntut untuk memliki kekuatan yang tangguh di laut dan udara. Tapi jangan lupa. kita juga mempunyai perbatasan darat dengan negara lain. Papua Nugini di sebelah timur, dan Malaysia di sebelah utara. Jangan lupa pula bahwa setiap tahun patok batas wilayah kita selalu digeser oleh mereka. Penempatan kekuatan di sepanjang perbatasan tentu saja akan semakin memperkokoh pertahanan dan keamanan negara kita serta memperkuat posisi tawar kita dalam diplomasi. Apalagi, beberapa negara di kawasan Asia Tenggara mempunyai bataliyon tank Leopard, sementara Indonesia belum punya.

Kita memang tidak mengharapkan perang terjadi, tetapi jika ingin damai bukankah kita harus siap berperang??

Sunday, January 15, 2012

SORE

Aku menyukai sore hari.
Sore adalah salah satu titik waktu dimana suara keriangan anak-anak berhamburan seiring mereka berlarian. Yup..sore adalah waktu yang tepat bagi anak-anak untuk bermain. Saya pikir anak-anak pasti menginginkan waktu berjalan menjadi lama ketika sore hari, karena sore hari menyediakan apapun yang mereka butuhkan untuk memperindah bermain mereka.

Angin berhembus sekenanya, kadang semilir, yang membuat mata mereka terpejam merajut mimpi ketika memandang langit biru sambil merebah diatas rumput, pun disambut gembira ketika berhembus kencang, dimana sorak-sorai anak-anak yang beradu layangan.

Kejar-kejaran pun terjadi. Pedang kayu beradu untuk membuktikan siapa yang layak menjadi pendekar hebat.

Teriakan terdengar sangat kencang di sebalah utara, mereka berlarian mengejar bola butut, walau mereka hanya bermain di sawah yang baru saja dipanen. Kadang kaki mereka terluka oleh sisa-sisa batang padi kering yang masih tumbuh. Namun mereka seolah tak peduli.

Siulan dan dendang lagu terdengar sepanjang jalan setapak, lalu derai tawa terpecah ketika mereka berebutan melompat dari bibir sungai. Suara kecipak air pun seirama dengan suara angin yang menerpa rimbunan bambu yang tumbuh berjejar sepanjang sungai. Kadang teriakan mereka terdengar ketika salah satu dari mereka meluncur dari ketinggian dengan pelepah pisang..meluncur dan tercebur kedalam sungai, derai tawa mereka semakin pecah.

Sore..
Sore memberikan waktu bagi mereka untuk berani bermimpi
Sore menyuguhkan kepada mereka imajinasi tak terbatas
Sore mengajarkan kepada mereka untuk pantang menyerah
Dan sore memberikan kehangatan persahabatan kepada mereka

Hari mulai gelap

Laki-laki menuntun ternak mereka pulang, menarik tambang dan mengikatnya di kandang.
Sementara para wanita mengangkati jemuran kedalam keranjang.
Burung-burung pun berputar-putar dan bersarang.
Suara-suara derai tawa riang pun tak lagi terdengar sekarang.
Aliran sungai mulai tenang.
Semua seakan tidak rela ketika sore berganti petang.

Keceriaan anak-anak telah lenyap seiring hari semakin gelap.
Berganti dengan riuh rendah suara mereka mengaji di surau.

Ahh sore...
Secepat itu kah engkau beranjak?



-----------
Jbg, 07 Jan 2012