Daripada bengong mo nulis apa mending kutulis surat saja buat rakyat Mesir.. Yeah..walopun saya yakin orang-orang Mesir sono kagak ada yang baca tapi biarlah..toh unek-unek kalo gak dikeluarkan malah jadi penyakit. hehehe
Dan inilah surat yang kutulis itu:
--------------------------------
Dear Rakyat Mesir
Assalamu alaikum wr wb
Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada rakyat Mesir yang telah berhasil memaksa presiden Mubarrak lengser dari tampuk kekuasaanya setelah berkuasa lebih dari 3 dekade. Hal ini menegaskan bahwa people power adalah kekuatan politik yang paling kuat.
Kawan...
Memaksa Presiden Mubarrak untuk turun merupakan harga mati bagi rakyat Mesir karena dirasa rezim tersebut telah berkuasa secara absolut dan seringkali mengabaikan pihak-pihak yang tidak sejalan dengan penguasa. Percayalah...saya mengerti apa yang ada didalam hati rakyat Mesir, karena di negara saya pun juga pernah mengalami hal yang sama beberapa tahun lalu. Maka dari itu kutulis surat ini agar bisa berbagi pengalaman dengan rakyat Mesir.
Kami pernah dipimpin oleh seorang presiden yang telah berkuasa selama 32 tahun. Selama itu pula beberapa pihak yang tidak sejalan dengan rezim yang berkuasa dikebiri, bahkan ada yang dicabut hak-hak nya sebagai warga negara. Tapi saya yakin bagi penguasa saat itu, itu tak lain adalah sebagai bentuk usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu negara, maka apapun dilakukannya walaupun pagi pihak lain itu adalah tindakan yang kejam. Bahkan pada masa itu praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme merajalela.
Sisi positifnya adalah, kami menjadi negara yang diperhitungkan oleh dunia internasional, dan negara mempunyai kewibawaan dan kekuatan atas rakyatnya. Bibit separatis dibantai sampai ke akar-akarnya dan tidak ada sejengkalpun tanah yang lepas dari negara kami.
Lalu ketika rezim tersebut runtuh, seakan negara kami kehilangan arah, dan sampai kini krisis yang melatar belakangi atau alasan yang digunakan beberapa pihak agar dapat menggulingkan rezim tersebut tak kunjung usai. Saya yakin bahwa penggagas reformasi dulu tidak mempunyai konsep yang jelas dalam merencanakan dan menjalankan suatu negara.
Coba bayangkan dengan alasan keterbukaan arus informasi, kami diam saja melihat moral generasi kita menjadi rusak.
Dengan alasan kebebasan berpendapat, munculah demo-demo separatis, gerakan radikal, mengkritik pemerintah seenak mereka bahkan membakar foto presiden, dimanakah wibawa pemerintah?
Intinya tanpa konsep reformasi yang matang, kami telah terprosok dalam lubang yang bernama IRONI REFORMASI.
Jadi saya berharap kepada Mesir yang baru ...belajarlah pengalaman dari negara saya. Karena konsep dalam menjalankan sebuah negara harus direncanakan secara matang.
Baiklah kawan, saya doakan semoga perjuangan dan pilihan rakyat Mesir dalam mengganti rezim Mubarrak adalah sebuah pilihan tepat dan dapat membuat Mesir menuju kearah yang lebih baik dan bukan sebaliknya.
Dan saya juga berharap agar kedepan dibawah pemerintahan baru, Mesir lebih pro kepada Palestine.
Baiklah kawan, semoga engkau sukses selalu dan selalu dalam lindungan-Nya
Akhir kata
Wasalamu alaikum wr wb
Feb 2011
Kawanmu selalu
Papang Dany Rumono
-Surabaya, Indonesia-
Dan inilah surat yang kutulis itu:
--------------------------------
Dear Rakyat Mesir
Assalamu alaikum wr wb
Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada rakyat Mesir yang telah berhasil memaksa presiden Mubarrak lengser dari tampuk kekuasaanya setelah berkuasa lebih dari 3 dekade. Hal ini menegaskan bahwa people power adalah kekuatan politik yang paling kuat.
Kawan...
Memaksa Presiden Mubarrak untuk turun merupakan harga mati bagi rakyat Mesir karena dirasa rezim tersebut telah berkuasa secara absolut dan seringkali mengabaikan pihak-pihak yang tidak sejalan dengan penguasa. Percayalah...saya mengerti apa yang ada didalam hati rakyat Mesir, karena di negara saya pun juga pernah mengalami hal yang sama beberapa tahun lalu. Maka dari itu kutulis surat ini agar bisa berbagi pengalaman dengan rakyat Mesir.
Kami pernah dipimpin oleh seorang presiden yang telah berkuasa selama 32 tahun. Selama itu pula beberapa pihak yang tidak sejalan dengan rezim yang berkuasa dikebiri, bahkan ada yang dicabut hak-hak nya sebagai warga negara. Tapi saya yakin bagi penguasa saat itu, itu tak lain adalah sebagai bentuk usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu negara, maka apapun dilakukannya walaupun pagi pihak lain itu adalah tindakan yang kejam. Bahkan pada masa itu praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme merajalela.
Sisi positifnya adalah, kami menjadi negara yang diperhitungkan oleh dunia internasional, dan negara mempunyai kewibawaan dan kekuatan atas rakyatnya. Bibit separatis dibantai sampai ke akar-akarnya dan tidak ada sejengkalpun tanah yang lepas dari negara kami.
Lalu ketika rezim tersebut runtuh, seakan negara kami kehilangan arah, dan sampai kini krisis yang melatar belakangi atau alasan yang digunakan beberapa pihak agar dapat menggulingkan rezim tersebut tak kunjung usai. Saya yakin bahwa penggagas reformasi dulu tidak mempunyai konsep yang jelas dalam merencanakan dan menjalankan suatu negara.
Coba bayangkan dengan alasan keterbukaan arus informasi, kami diam saja melihat moral generasi kita menjadi rusak.
Dengan alasan kebebasan berpendapat, munculah demo-demo separatis, gerakan radikal, mengkritik pemerintah seenak mereka bahkan membakar foto presiden, dimanakah wibawa pemerintah?
Intinya tanpa konsep reformasi yang matang, kami telah terprosok dalam lubang yang bernama IRONI REFORMASI.
Jadi saya berharap kepada Mesir yang baru ...belajarlah pengalaman dari negara saya. Karena konsep dalam menjalankan sebuah negara harus direncanakan secara matang.
Baiklah kawan, saya doakan semoga perjuangan dan pilihan rakyat Mesir dalam mengganti rezim Mubarrak adalah sebuah pilihan tepat dan dapat membuat Mesir menuju kearah yang lebih baik dan bukan sebaliknya.
Dan saya juga berharap agar kedepan dibawah pemerintahan baru, Mesir lebih pro kepada Palestine.
Baiklah kawan, semoga engkau sukses selalu dan selalu dalam lindungan-Nya
Akhir kata
Wasalamu alaikum wr wb
Feb 2011
Kawanmu selalu
Papang Dany Rumono
-Surabaya, Indonesia-
No comments:
Post a Comment