Sore bergelayut mendung, Secangkir Kopi duduk terdiam di beranda
kamar. Menatap jauh ke gumpalan awan. Perlahan terpejam terbuai nyanyian
semilir sepoi angin. Aroma gerimis pertama bulan Oktober di daerah nan
jauh disana tercium, mengalir lembut menenangkan syaraf.
Kepadamu..
Kepadamu aku tuliskan sajak rindu
Mengalun renyuh diantara teduh
Bukankah engkau sendiri yang membangun tembok angkuh?
Semesta menyambut seraya senyum ranum hijau daun
Ketika mata saling bertatapan dan jari jemari tak sengaja bersentuhan
Sajak-sajak mahabbah berhamburan
Turun deras dari awan mendung yang tersibak
Rekah bunga musim semi pun tumbuh di tembok angkuh yang perlahan retak
Langit tak lagi pekat
Tapi mengharu biru
Bersemburat ungu
----------
Kepadamu
Jika nanti kamu disana rindu padaku
Sebut namaku 50 kali
Nanti tak rindu lagi
No comments:
Post a Comment