Betapa suatu model pemerintahan baru..dimana presiden SBY merangkul semua komponen yg ada (termasuk di parlemen) dengan tujuan membangun negara lebih baik..tapi masalahnya pemerintahan tanpa oposisi sangat memungkinkan terjadinya rezim otoriter..dimana semua kebijakan presiden selalu direstui parlemen.
Pertanyaannya enak gak sih pemerintahan tanpa oposisi?siapa yg menjalankan fungsi pengawasan jika parlemen lemah?
Sebenarnya kita gak usah terkejut dengan pemerintahan tanpa oposisi...kita udah pernah mengalaminya sejak jaman Soekarno dulu..dimana Soekarno dg Nasakom nya berusaha menyatukan kekuatan yg ada..
Sedangkan jamannya Soeharto dipersatukannya kekuatan tp dengan paksaan. Yaitu dengan mengkerdilkan sistem politik kedalam 3 partai saja..
Jadi lebih baik..saatnya kita harus punya oposisi...dan pemerintahan harus ada oposisi... dan parlemen harus menjalankan fungsi pengawasan dg baik..tapi coba dipikir..selama ini kaum oposan kita sering mencari2 kesalahan pemerintahan yg berkuasa..tujuannya apalagi kalo bukan memenangkan pemilu di masa mendatang.. Oposisi kita belum cukup dewasa untuk berpikir bagaimana membangun bangsa ini meskipun berbeda jalan yg ditempuh dengan rezim yg berkuasa..agak aneh memang..tapi begitulah kenyataannnya..
Jadi bukannya saling mengisi dan saling mengingatkan jika pemerintah keluar dari UU yg dijalankan..tetapi berusah untuk menyalahkan dan mencari kesalahan pemerintah..untuk mencapai tujuan politiknya sendiri..
No comments:
Post a Comment