Kebanyakan tulisan ini dibuat setelah atau sedang menandaskan secangkir / beberapa cangkir kopi.
Thursday, December 9, 2010
KOPI : Kebenaran Paling Hakiki
Apa yang terjadi jika Tuhan tidak menciptakan biji-biji keajaiban tersebut? Biji-biji kecil yang jika diolah oleh tangan-tangan terampil menjadi berwarna hitam kemudian digerus menjadi bubuk-bukuk hitam ajaib, dan terciptakah genangan air hitam pekat yang penuh kebahagiaan jika diseduh dengan air panas dan dinikmati di pagi hari.
KOPI
Kopi menjadi teman manusia dikala pagi. Menciptakan kebahagiaan yang akan selalu memeluk mereka. Bolehlah manusia dikhianati kekasih, dijauhi teman, diinjak-injak oleh ketidakadilan, dibenamkan dalam-dalam oleh hal yang bernama kemunafikan..tetapi segelas kopi akan selalu hangat memeluk mereka.
Itulah kawan..bahwa kopi adalah cinta paling sejati dan kebenaran paling hakiki.
-----------------------------
Nah kawan di warung kopi inilah sekarang aku menemukan siapa diriku sebenarnya.
Begini..
Aku menyukai kopi dengan kopi, gula, dan susu dengan takaran yang proporsional. Peminum dengan komposisi itu digolongkan kedalam golongan "Safety Player". Ini kusadur dari Buku Besar Tipologi Peminum Kopi nya Andrea Hirata. Bahwa dua hal itu, KOPI dan NOVEL ANDREA HIRATA adalah keajaiban dalam hidupku.
Orang yang bertipe Safety Player adalah orang yang bekerja rutin dan berirama hidup itu-itu saja. Kelompok anti perubahan ini telah berada dalam zona nyaman dan telah bercinta dengan seseorang bernama BOSAN. Proporsi gula, kopi dan susu itu mencerminkan kepribadian mereka yang sungkan mengambil risiko. Tanpa sadar, kenyamanan itu membuat waktu, detik demi detik, menelikung mereka.
Satu kata kawan ketika mengetahui bahwa aku adalah tipe seperti itu: MENGERIKAN!
Benarkah demikan?
Tidak! Tidak kawan...aku tidak mau menjadi seorang seperti itu. Aku ingin menjadi seorang dengan penuh keberanian. Keberanian untuk merasakan tantangan. Tantangan untuk menikmati inti sari hidup.
Hal pertama yang terbesit dalam pikiranku: Apakah aku harus mengubah komposisi kopi yang ingin kuminum?
Bagaimana jika kuperbanyak saja takaran kopinya, biar pahit. Tapi aku percaya orang yang menyukai kopi pahit, maka hidupnya sepahit kopinya.. Jangan!
Bagaimana jika kuperbanyak gulanya saja? Kawan tentu aku tidak ingin menyakiti hati para petani gula dengan meminta gula yang lebih banyak dengan harga kopi yang sama sementara petani gula itu bekerja keras membanting tulang dan gula mereka hanya dihargai murah oleh para tengkulak. Aku tak sampai hati membayangkan nasib mereka tak semanis gulanya. Bukan ide bagus!
Aku juga percaya bawa orang yang meminta takaran susu lebih banyak adalah orang yang memiliki masalah rumah tangga. Umumnya bahwa ia tidak mendapatkan kebahagiaan dirumah dan melampiaskan semuanya di warung kopi dengan meminta takaran susu lebih banyak
Lalu apakah aku harus berhenti minum kopi?
Ini malah tindakan bodoh lagi. Bahwa orang yang tidak minum kopi adalah orang yang menyia-nyiakan hidup mereka.
Apa yang harus kuperbuat?
Kurenungi hidupku dihadapan cangkir itu? Sepahit apapun hidupku ketika mengetahui orang macam apa diriku.. Kopi tetap hangat menunggu untuk kuminum...
----------
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
jadi secangkir kopi bercerita ttg banyak hal ya..perspektif yang unik.
ReplyDelete