Pages

Friday, April 1, 2011

Birthday = Early Warning

01 April 2011

Hari ini aku ulang tahun..
Tidak ada perayan..
Tidak ada acara menunggu sampe jam 12 malem tet..
Tidak ada apapun..

Hambar kah???? Tidak!!!!
Teman-teman memberiku ucapan selamat.
Tapi justru itulah yang membuatku bahagia bukan main. Suatu bukti bahwa kita itu ada.
Dan terakhir adalah kado terindah yang kudapat di pantry sore tadi: Sebungkus roti keju dari seorang kawan...hahaha Ingin sekali aku melaminating ato memberi pigura pada roti tersebut sebagai kenang2an tak ternilai. Hahahahaha

Entahlah kawan bagaimana kalian menilai arti dari sebuah hari ulang tahun. Di dunia ini ada dua golongan orang tentang bagaimana mengartikan sebuah hari ulang tahun ato hari kelahiran.

Pertama adalah golongan Protagonis.
Golongan ini sangat menghargai kehidupan. Sebuah kelahiran adalah sebuah karunia dari kebesaran Tuhan, maka perayaan terhadap kebesaran Tuhan mutlak dilakukan. Orang yang memegang filosofi seperti ini bisa kita jumpai pada dukun bayi. Dimana ketika jabang bayi berhasil dikeluarkan dari mulut rahim, bersoraklah ia seolah menyaksikan mercon bantingan yang melesat-lesat di langit.

Kedua adalah golongan si Antagonis.
Bagi mereka, si Antagonis, kelahiran adalah keputusan akhir tanpa negosiasi. Celakanya bagi mereka berpendapat bahwa selamatlah manusia jika tidak pernah dilahirkan. Mereka ini biasanya terdiri dari golongan putus asa yang mendapat cobaan hidup tak terperi. Filosofi ini dipegang oleh seseorang yang bernama Helios. Kenalkah kalian dengan Helios?? Jika kawan telah membaca cerita ku yang lalu pasti kenal dengan Helios. Panglima Perang yang semula gagah berubah menjadi monster karena kutukan penyihir jahat. Sepanjang sisa hidupnya dia selalu menyumpahi dan mengutuki hidupnya.

Sedangkan aku??? tidak keduanya!!!!
Aku malah menganggapnya itu sebagai hari pengingat..
"Oh iya ajal semakin dekat..aku harus lakukan sesuatu.." itulah yang kupikirkan ketika hari ulang tahun ku tiba.

Nah..tapi dua tahun ini..hari kelahiranku tidak hanya sebagai hari pengingat umur saja. Ada hal lain lagi, semacam early warning bagi sebuah peristiwa besar yang mengubah hidupku. Hari ulang tahunku 1 April ini hampir berdekatan dengan hari wafatnya Papahku. Jadi ketika ulang tahun tiba..bukan hari ulang tahunku yang kuanggap penting, tapi hari sesudah hari ulang tahunku itu.

Jadi bisa diartikan bahwa aku menganggap hari kelahiran itu adalah hari dimana kita diingatkan oleh hari kematian.
Semacam Tsunami early warning di lautan pasifik gitu lah..

Nah pelajaran moral yang bisa kita petik dari sini adalah janganlah kawan menjadi dukun bayi, karena bagi mereka sebuah kelahiran adalah berkah, maka mereka begitu senang jika banyak orang yang melahirkan. Padahal dengan kondisi negara seperti ini, tingkat kemiskinan semakin tinggi, kejahatan merajalela, inflasi terjun bebas, jaminan sosial entah kemana.. semestinya angka kelahiran ditekan. Jadi kesimpulannya dukun bayi bukanlah profesi yang tepat untuk sekarang ini.

Hahahaha..bukan itu pelajaran moralnya.
Bercanda kawan..pissss

Terserah dikau kawan menilai hari kelahiran itu..
Yang penting aku mohon doanya agar di sisa umur ini aku diberikan kebaikan..
Okay..

No comments:

Post a Comment