Pages

Thursday, April 21, 2011

Bulan Terang Di Atas Pematang

Hurrraayy BULAN PURNAMA!!!!
Elok sekali engkau Rembulan.
Teringat dulu aku pas SD pernah baca buku berjudul "Bulan Terang Di Atas Pematang". Seperti inikah wujudmu dulu sehingga menginspirasi penulis buku itu?

hening..

Halo???? Hai Rembulan tak kau jawab pertanyaanku tadi!!!!
Ah angkuh sekali engkau diatas sana?

hening..

Huh muak aku denganmu Rembulan.
Sombong nian tabiatmu.

Tahukah engkau Rembulan? Sesungguhnya kalo diperhatikan engkau tidaklah seindah yang orang2 bicarakan.
Kau pikir engkau dapat menghipnotis orang dengan keindahanmu dan cahaya terangmu???
Salah Rembulan...
Kami orang2 Bumi sudah tahu kalo ternyata permukaanmu tidaklah seelok apa yang engkau perlihatkan kepada kami!!!
Dan kami juga tau kalo tidak karena kebaikan Sang Matahari meminjamkan sinarnya sehingga engkau pantulkan kamu hanyalah seonggok benda langit yang redup!

Bayangkan jika kau redup..
Tidak akan ada bait puisi yang menceritakan keindahanmu.
Tidak akan ada lirik lagu berisi pujian keelokanmu.
Tidak ada pula keceriaan anak-anak kecil bermain dibawah terang sinarmu.
Maka janganlah engkau berbangga dengan apa yang kamu perbuat selama ini tiap tanggal lima belas.

Rembulan...
Aku mengibaratkan engkau itu seperti PENYIHIR!!!
Yup penyihir..
Entah jampi-jampi apa yang kau tiupkan pada orang yang sedang kasmaran sehingga ia begitu sangat memuja-muja keindahanmu. Tahukah engkau...Cinta bagi kami adalah penyakit mental yang serius dan efek dari cinta adalah imajinasi yang berujung pada GILA. Jadi tak usahlah engkau keluar jika ada orang yang sedang kasmaran karena engkau hanya akan memperkeruh suasana saja..

Rembulan...
Aku juga tak salah jika aku menyebutmu JAHAT!
Yup jahat..
Tak punya setitik hati kah engkau pada binatang malang bernama PUNGGUK??? Engkau tau dia lah yang selama hidupnya sepanjang umurnya selalu merindukanmu. Hinggap di dahan pohon..melolong menyanyikan lagu2 rindu yang menyayat2 hati. Dan engkau tetap saja angkuh dilangit sana.
Turunlah engkau!!!
Hampirilah si Pungguk..
Katakan sejujurnya walopun itu menyakiti hatinya...tapi setidaknya kutukan "Bagai Pungguk Merindukan Bulan" akan berakhir.

Rembulan...
Rasanya tak tahan jika aku tak menyebutmu TAK BERPERASAAN!!!
Ingatkah engkau apa yang kau perbuat tempo hari.
Kau menamakan dirimu SUPERMOON.
Apa sih yang ada dalam otakmu saat itu???
Pamerkah engkau??? Engkau pikir kami akan terkesima dan memuja-muja keindahanmu?
Lihatlah disana wahai Rembulan...di pesisir.
Karena ulahmu saat itu nelayan pesisir enggan melaut karena air pasang yang engkau timbulkan.
Dapatkah engkau hitung kerugian ekonomi mereka karena perbuatanmu??



Hahahahahahahaha...
Engkau marah ya Rembulan???
Salah sendiri...kenapa engkau tak jawab pertanyaanku tentang Bulan Terang Di Atas Pematang tadi??

Hening..

Ckckckck..
Huhh!!! Terserahlah...suka-sukalah engkau disana...

No comments:

Post a Comment