Mata yang kriyip kriyip ini mendadak terbelalak ketika penyiar berita
itu menyebut nama Connie Rahakundini dan dua anggota parlemen Komisi 1
sebagai nara sumbernya dalam sebuah talk show. Jika nama Connie muncul
di tipi pastilah yang sedang dibahas adalah masalah pertahanan dan
keamanan. Nah kali ini yang dibahas adalah pro kontra pembelian tank
Leopard.
Seharusnya jika menyangkut masalah pertahanan
keamanan antara eksekutif dan parlemen itu satu suara. Tapi yang
terjadi adalah selalu ribut. Nah kali ini parlemen tidak setuju karena
tank Leopard dari Belanda ini sudah usang a.k.a barang bekas. Dan juga
mereka berpendapat jika kekuatan yang harus ditambah adalah kekuatan
udara dan laut, bukan tank yang ada didarat.
Okey saya sih
sepakat, masuk akal alasannya. Tapi begini saya pikir setiap tahun TNI,
baik Angkatan Darat, Laut, maupun Udara sudah menyusun rancangan
anggaran untuk memenuhi kebutuhannya. Tapi ketika rancangan anggaran itu
diajukan ke parlemen, dengan alasan keterbatasan anggaran negara, maka
hanya 30-40% dari total rancangan anggaran itu yang disetujui. Akibatnya
TNI kembali harus membuat itung-itungan lagi, bagaimana memaksimalkan
30-40% anggaran tadi di tengah keterbatasan Alutsista. Salah satu yang
dirasa pas adalah dengan membeli tank Leopard buatan Jerman dari
Belanda. Dan saya rasa TNI AD tentu sudah melakukan penelitian mengenai
rencana pembelian tank ini dari beberapa aspek.
Nah jika
alasan parlemen menolak Leopard karena barang bekas, kenapa tidak
mengusahakan menyetujui rancangan anggaran awal yang diajukan TNI??
Hayooo..biaya renovasi ruang rapat DPR saja 20 milyar lolos kok, masak
demi pertahanan dan keamanan gak lolos???
Indonesia
sebagai negara maritim dan mempunyai luas udara yang sangat luas memang
dituntut untuk memliki kekuatan yang tangguh di laut dan udara. Tapi
jangan lupa. kita juga mempunyai perbatasan darat dengan negara lain.
Papua Nugini di sebelah timur, dan Malaysia di sebelah utara. Jangan
lupa pula bahwa setiap tahun patok batas wilayah kita selalu digeser
oleh mereka. Penempatan kekuatan di sepanjang perbatasan tentu saja akan
semakin memperkokoh pertahanan dan keamanan negara kita serta
memperkuat posisi tawar kita dalam diplomasi. Apalagi, beberapa negara
di kawasan Asia Tenggara mempunyai bataliyon tank Leopard, sementara
Indonesia belum punya.
Kita memang tidak mengharapkan perang terjadi, tetapi jika ingin damai bukankah kita harus siap berperang??
No comments:
Post a Comment