Ditempatku sekarang langit malam selalu berwarna merah.
Tidak bosankah dengan langit yang selalu memerah???
Ditempatku dulu hamparan bintang selalu disuguhkan begitu matahari terbenam.
Pada waktu itulah teman-teman sering mengepakkan sayapnya dan terbang tinggi untuk melihat hamparan bintang tersebut lebih dekat.
Tapi aku lebih suka berbaring di bukit padang rumput dengan sayap terkepak, sambil menengandahkan kepala ke langit ke atas.
Karena saat melihat langit dengan hamparan bintang itulah aku bisa seakan bisa melihat alam semesta.
Aku kenal gadis cantik berambut panjang...
Anggie namanya...dia berasal dari suku Elder.
Dia itu dewi yang sedang dalam proses berubah menjadi bidadari.
Entahlah ketika nanti sudah berubah menjadi bidadari apakah aku masih bisa bersamanya atau tidak...
Setiap malam ketika hamparan bintang membentang di langit dia selalu menemaniku...
"Tunjuk 1 bintang untuk Nggy?" pintanya suatu malam kepadaku.
"Coba Nggy liat yg itu..??? aku menunjuk sebuah bintang di langit utara..
“Baguskan? warnanya merah tapi kadang berubah menjadi hijau, biru dan putih. Nggy mau??sebentar aku ambilkan ya? Nggy tunggu aja disini..."
Kukepakkan sayapku. Lalu aku terbang ke langit...
"Ini bintang buat Nggy..simpan baik-baik ya? jangan sampai padam..." kataku.
"Kalo nggy sedang kehilangan arah...coba deh keluarkan bintang ini, mungkin cahayanya bisa membuka jalan. Kata peri yang menunggui bintang ini...jika orang yang memiliknya menangis...katanya dari dalam bintang ini muncul akan muncul Peri Pemetik Air Mata yang bisa menghapus kesedihan...jadi usahakan jangan sampai redup ya..." pintaku kepadanya.
No comments:
Post a Comment