Pages

Tuesday, June 14, 2011

Sang Tamu

Hari ini aku kedatangan tamu...
Sejak kemarin tampaknya dia sudah hilir mudik disekitar rumah kami.
Siang hari dia sekelebat datang dan menghilang.
Malamnya langkahnya berat terhuyung-huyung berderap hingga kaca jendela kamar bergetar.

Subuh itu ibu membuka pintu belakang.
Tamu itu mengintip dibalik rimbunan pohon kebun belakang.
Tiba-tiba semuanya menjadi sunyi.
Hembusan angin berhenti.
Dedaunan sontak diam.
Jangkrik pun enggan berderik.
Sontak semuanya membisu.
Begitu sunyi.
Begitu seram.
Ibu takut serasa ada yang mengawasi..buru-buru menutup pintu.

Hari itu setelah berhari-hari mengawasi rumah kami, akhirnya tamu tersebut datang juga ke rumah.
Mulanya dia mengetuk pintu. Tapi tak kubukakan. Karena aku sibuk menyuapi ayah yang sedang sakit. Sambil bercanda aku memberinya semangat agar beliau lekas sembuh. Kuceritakan padanya tentang betapa lucunya anak-anak kucing liar yang bermain di pekarangan rumah. Kuperlihatkan pula sekumpulan burung Prenjak berdasi yang hinggap dan bersiul-siul di pohon mangga depan jendela. Saat itu aku melihat mata ayahku berbinar. Dan beliau tertawa.

Belum habis sepiring makanan itu...tamu itu dengan tidak sopannya masuk. Ketika ia melangkah, seakan udara bergelombang dilibas jubahnya yang berwarna hitam pekat. Dan tanpa permisi ia mengajak pergi ayahku yang sedang sakit. Aku katakan padanya jangan ajak ayahku. Tapi dia diam.

Sementara ayahku, ayahku melihatku dengan mata redup.
Senyuman antara enggan pergi dan tak kuasa menolak ajakan tamu itu terlihat jelas di tirus wajahnya.
Matanya yang redup semakin redup ketika mereka sampai diambang pintu.
"Ayah..aku mohon jangan ikut dengannya" pintaku dengan mata berlinang.

Dan mereka pun pergi.

Aku tak kuasa menerima tamu yang baru saja mengajak ayah. Karena aku yakin bahwa ia adalah Tamu yang tidak ada satu orangpun yang mempunyai kuasa untuk menolaknya. Tamu yang datang sekenanya dan pergi dengan membawa setangkup udara kehidupan ketika secercah harapan dan semangat untuk sembuh terus membuncah di balik mata ayah. Tamu yang ditakuti oleh seluruh umat manusia.

Sambil berlalu..lewat suara angin yang berdesir dia memperkenalkan dirinya dengan membisikkan nama yang berlinang kesenduan: Kematian.

Iya...Kematian



----------
Sby, 10 May 2011

♥"I realy2 miss u dad..so much"
♥Yours♥
♥Papang Dany R

No comments:

Post a Comment