Pages

Tuesday, June 14, 2011

Benteng Angkuh Itu Kini Berlubang

Datang sinar binar semunar
Padahal dulu awut semrawut
Tersenyum menawar ranum
Padahal dulu getir nyeri duri
Kenapa???
Sungguh pertanyaan yang tak kusanggup menjawabnya

Ketika dulu aku melihatmu memagari hatimu dengan tembok angkuh laksana Benteng Fort Rotterdam aku telah menyiapkan hati sekeras baja agar jiwaku ini tidak rubuh.
Ketika dulu aku mendengar suara dentuman palu ketika engkau menancapkan plang bertuliskan "AKU TIDAK AKAN PERNAH MENERIMA CINTAMU" di benteng angkuh itu, aku mati-matian telah berlatih ilmu ikhlas.

Kini ketika jiwaku telah kokoh dan hatiku tertopang ikhlas..
Engkau malah datang membawa setangkup senyum ranum dan pandangan bunar semunar.
Kenapa?
Sungguh pertanyaan yang tak kusanggup menjawabnya

-------------------------

Kepadamu..
Semenjak hatimu tertutup rapat untukku, kita memang lama tak bertemu
Hingga di pesta tadi ketika jari jemari kita bersentuhan saat berebut sendok acar dan setelah itu kulihat sesekali engkau diam-diam melirikku dengan tersipu senyum ranum..
Saat itu pula aku menangkap basah kamu tengah mengendap-endap melubangi benteng angkuh itu..dan memandangiku melalui lubang yang kau buat sendiri..

Kenapa?
Salahkah aku jika aku menebak jika sebenarnya kamu..
Menyukaiku..

No comments:

Post a Comment