Hari ini akhirnya pulang juga, setelah sedari kemarin antara niat,
hati, dan fisik, beradu argumen untuk memutuskan pulang ato tidak. Dan
seperti biasa, mula-mula sampai depan rumah biasa saja, namun ketika
membuka pintu suasana sunyi lenyi langsung menyergap. Ngilu sekali dada
ini merasakan pemandangan rumah seperti ini. Aku hempaskan tubuhku di
sofa ruang tamu, memandang kosong langit-langit dan menatap lama-lama
foto-foto ayah yang terpajang di tembok.
Lagu-lagu lawas
milik The Beatles terdengar dari rumah sebelah. Agak heran juga
sebenarnya, karena tadi aku lihat rumah tetangga sebelah ramai,
kursi-kursi berjejar, dan tenda parasut yang biasa digunakan untuk
terjun payung terpasang. Oh iya aku baru ingat, sekarang tanggal 18,
hari ini ada reunian alumni Nanggala India. Sekedar informasi, Nenggala
India adalah suatu pendidikan calon bintara teknik udara di India.
Waktu itu sebanyak 1.690 siswa calon bintara teknik TNI AU dikirim
secara bergelombang dari tahun 1960-1962 ke Bangalore dan Madras,
India.
Aku jadi ingat ayah...
Meskipun beliau bukan
salah satu dari almuni tersebut, tapi alangkah senangnya beliau jika
bisa bertemu dengan senior-seniornya..
Seandainya beliau masih ada..
Ahhh..seandainya beliau masih ada...seandainya beliau masih ada...
Kenapa
kalimat "seandainya beliau masih ada" selalu muncul di kepalaku ketika
aku melihat kebahagiaan yang dirasakan orang lain? Aku cemburu pada
mereka kah?
Tubuhku semakin dalam merebah di sofa dengan
mata terpejam. Sayup-sayup terdengar derai tawa dan senandung lagu lawas
mereka, membuat dada ini semakin ngilu saja..
Ya ampun Gusti
Ampunilah hambaMu ini..
No comments:
Post a Comment