Pages

Thursday, December 10, 2009

Sertijab DANSATRAD 222


Satuan Radar (SATRAD 222) Ploso mempunyai Komandan baru. Pada Sabtu, 05 Desember 2009 diadakan upacara serah terima jabatan dari Letkol Lek Roy Romanza Bacthiar, SIP kepada Mayor Lek Benny Zurianto, ST. Upacara Sertijab itu sendiri dipimpin oleh Panglima Kosek Hanudnas II Marsma TNI John Dalas Sembiring, SE

Seperti penggantian pada umumnya dilingkungan TNI, hal itu merupakan perwujudan pembinaan personel dengan pemberian tugas baru, pengalaman baru dan cakrawala pandang yang lebih luas sehingga pada akhirnya akan mampu memikul tugas dan tanggung jawab yang lebih besar.

SATRAD 222 Ploso merupakan salah satu dari bagian alat utama sistem persenjataan yang dimiliki TNI-AU dan berada dibawah Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II. Berdiri pada tahun 1962 di Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Dalam sejarahnya, SATRAD 222 mengalami perubahan-perubahan organisasi dan Komando sebagai berikut:
  1. Tahun 1962 s/d 1963 bernama Skadron Radar 224 sebagai Fighter Recovery Radar.
  2. Tahun 1963 s/d 1964 bernama Stasiun Radar 224 sebagai Fighter Recovery Radar.
  3. Tahun 1964 s/d 1975 bernama Kesatuan Radar VI dibawah pembinaan Wing 200 Solo, sempat tidak dapat melaksanakan tugas karena kerusakan antara tahun 1964 s/d 1965. Tahun 1967 diadakan Radar Re-assembling, tahun 1972 dapat kembali beroperasi penuh sebagai Fighter Recovery Radar.
  4. Tahun 1975 s/d 1981 bernama Satuan Radar Ploso dibawah pembinaan Kosek II Surabaya.
  5. Tahun 1981 s/d 2004 bernama Satuan Radar 253 Ploso berfungsi sebagai Ground Control Interceptor Radar.
  6. Tahun 2004 berganti nama menjadi Satuan Radar 222.

Dari awal berdirinya Satrad 222 Ploso sudah terlibat dalam berbagai tugas operasi antara lain :
  1. Tahun 1962 bertugas sebagai Fighter Recovery Radar terlibat langsung dalam Operasi Trikora.
  2. Tahun 1963 bertugas utama sebagai Fighter Recovery Radar terlibat dalam Operasi Dwikora.
  3. Tahun 1981 berubah fungsi sebagai Ground Control Interceptor Radar, terlibat dalam Operasi Jaga Baya.
  4. Tahun 2001 sebagian anggota terlibat Operasi Timor Barat yang dilaksanakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Selamat kepada Mayor Lek Benny Zurianto, ST. Semoga menjadi pemimpin yang hebat bagi kemajuan SATRAD 222 dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan pemerintah daerah, Kesatuan-kesatuan lain, Purnawirawan, dan masyarakat sekitar.


----------------------------
Penulis adalah warga yang tinggal di lingkungan SATRAD 222 dan beberapa data di tulisan ini diambil dari berbagai sumber.

2 comments:

  1. terima kasih informasinya...sangat menunggu kabar terbaru dari "kawasan militer gunung celeng"...kalo ada informasi lagi tentang regenerasi pergantian komandan dari awal sampe yg terakhir akan sangat saya hargai...

    ReplyDelete
  2. Kawasannya sekarang sangat berubah total...
    Sangat berbeda dengan dahulu..
    Perumahan semakin banyak..
    Kesehatan dipindah...trus bekas bangunan kesehatan dibangun dan dijadikan kantor utama yang sangat besar..
    Beda deh..dan lebih rapi.

    Kalo gak salah seperti ini.
    1. Sulaiman Effendi
    2. Suyanto
    3. Margono
    4. Lily Sadeli Efendi
    5. Anton Sri Munada
    6. Amirudin Latief
    7. Tri Korjawan Eko
    8. Roy Romanza B
    9. Benny Zuriyanto

    ReplyDelete